Blog Archive
My Facebook
Wednesday, June 29, 2011
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Asuhan Keperawatan Komunitas
January 5th, 2010 • Related • Filed Under
Filed Under: News and Events • Obat dan Kesehatan • Psikologi
Latar Belakang
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah – masalah lain diluar kesehatan sendiri. Demikian pula pemecahan masalah kesehatan masalah, tidak hanya dilihat dari segi kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari segi – segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah “ sehat sakit “ atau kesehatan tersebut.
Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas SDM yang dialakukan secara berkelanjutan. Berdasarkan visi pembangunan nasional melalui pembangunan kesehatan yang ingin dicapai untuk mewujudkan Indonesia sehat 2025. Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat bangsa, Negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang tinggi.
Suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio, psiko, sosio, spiritual yang komprehensif ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat. Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemauan, sehingga dengan bantuan yang diberikan tersebut diperoleh kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari – hari secara mandiri.
Kegiatan pelayanan daiberikan dalam upaya peningkatan kesehatan ( promotif ), pencegahan penyakit ( preventif ), penyembuhan ( kuratif ), sertya pemeliharaan kesehatan ( rehabilitative ), upaya yang diberikan ditekankan kepada upaya pelayanan kesehatan primer ( Primary Health Care/ PHC ) sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan etika profesi keperawatan sehingga setiap orang yang menerima pelayanan kesehatan dapat mencapai hidup sehat dan produktif.
Warga yang berpenghasilan rendah dan mempunyai salah satu atau lebih anggota keluarga yang bermasalah ataupun potensial bermasalah kesehatan ( rentan terhadap penyakit atau masalah kesehatan ), termasuk pula yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, kelompok tertarik untuk membahas mengenai asuhan keperawatan yang harus dilakukan pada masyarakat nelayan di Desa Muara Buaya.
Tujuan
Tujuan Khusus
Warga Desa Muara Buaya memahami cara mengatasi penyakit diare
Warga Desa Muara Buaya mengetahui pentingnya ber KB
Warga Desa Muara Buaya Mengetahui Pentingnya Imunisasi
Tujuan Umum
Warga Desa Muara Buaya mengerti akan pentingnya kesehatan diri dan lingkungan
Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini kelompok menggunakan metode kepustakaan dan literature dari berbagai buku sumber yang kami temukan.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini yaitu terdiri dari, BAB I Pendahuluan terdiri dari : latar belakang, tujuan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Teori terdiri dari : definisi keperawatan komunitas, tujuan keperawatan komunitas,keperawatan komunitas, prinsip keperawatan komunitas, sistem rujukan, lingkungan hidup sebagai faktor penyebab penyakit, gizi serta gizi dan fungsinya. BAB III Tinjauan Kasus. BAB IV Pembahasan terdiri dari : asuhan keperawatan, delapan sub system yang mempengaruhi komunitas, status kesehatan komunitas, prioritas masalah. BAB V Penutup terdiri dari : kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Definisi keperawatan komunitas
WHO ( World Health Organitation ) 1974 : mencakup perawatan kesehatan keluarga ( Nurse Health Family ) dan juga meliputi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas, membantu masyarakat mengidentifikasi masalah kesehatan sendiri serta memecahkan masalah kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan pada orang lain.
Departemen kesehatan RI ( 1986 ) : keperawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya pelayanan keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh perawat dengan mengikutsertakan team kesehatan lainnya dan masyarakat untuk memperoleh tingkat kesehatan yang lebih tinggi dari individu, keluarga dan masyarakat.
Winslow ( 1920 ) adalah seorang ahli kesehatan masyarakat, yang membuat batasan sampai saat ini relevan, yakni public health atau kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan efisiensi hidup melalui upaya pengorganisasian masyarakat untuk :
Kelompok – kelompok masyarakat yang terkoordinir
Perbaikan kesehatan lingkungan
Mencegah dan memberantas penyakit menular
Memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat atau perseorangan
Dilaksanakan dengan mengkoordinasikan tenaga kesehatan dalam satu wadah padaan pelayanan kesehatan masyarakat yang mampu menumbuhkan swadaya masyarakat untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat secara optimal.
Tujuan keperawatan komunitas
Tujuan keperawatan adalah untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya:
Pelayanan keperawatan secara langsung ( direct care ) terhadap individu, keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas.
Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat ( health general community ) dan mempertimbangkan bagaimana masalah atau isu kesehatan masyarakat dapat mempengaruhi keluarga, individu dan kelompok.
Dan selanjutnya secara spesifik diharapkan : individu, keluarga, kelompok dan masyarakat mempunyai kemampuan untuk :
Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami
Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut
Merumuskan serta memecahkan masalah
Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka alami
Mengevaluasi sejauh mana pemecahan maslah yang mereka hadapi yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri ( self care )
Sasaran keperawatan komunitas
Seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga dan kelompok baik yang sehat maupun yang sakit khususnya mereka yang beresiko tinggi dalam masyarakat.
Individu
Individu adalah anggota keluarga sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi, psikologi, soaial dan spiritual. Maka peran perawat adalah membantu agar individu dapat memenuhi kebutuhan dasarnya karena kelemahan fisik dan mental yang dialami, keterbatasan pengetahuannya dan kurangnya kemampuan menuju kemandirian.
Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala kepala keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam satu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi. Antara keluarga satu dan yang lainya saling tergantung dan berinteraksi, bila salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan maka akan berpengaruh terhadap anggota yang lainya dan keluarga yang ada disekitarnya. Dari permasalahan tersebut, maka keluarga merupakan fokus pelayanan kesehatan yang strategis :
a. Keluarga sebagai lembaga yang perlu diperhitungkan
b. Keluarga mempunyai peran utama dalam pemeliharaan kesehatan seluruh anggota keluarga
c. Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan
d. Keluarga sebagai tempat penggambilan keputusan dalam perawatan kesehatan
e. Keluarga merupakan perantara yang efektif dalam berbagai usaha – usaha kesehatan masyarakat.
Kelompok khusus
Yaitu sekumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan antara lain :
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat perkembangan dan pertumbuhan seperti : ibu hamil, bayi baru lahir, anak balita, anak usia sekolah dan usia lansia atau lanjut usia.
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan serta asuhan keperawatan, antara lain : kasus penyakit kelamin, tuberculosis, AIDS, kusta dan lain – lain.
Prinsip keperawatan komunitas
Yang harus menjadi prinsip dalam melaksanakan keperawatan komunitas haruslah mempertimbangkan :
Kemanfaatan
Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus memberikan manfaat sebesar – besarnya bagi komunitas, artinya : ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian
Autonomi
Dalam keperawatan komunitas diberikan kebebasan untuk melakuakan atau memilih alternatif yang terbaik yang disediakan untuk komunitas
Keadilan
Dalam pengertian melakukan upaya atau tindakan sesuai dengan kemampuan atau kapasitas komunitas.
Tingkat pencegahan dalam keperawatan komunitas.
Keperawatan komunitas merupakan bentuk pelayanan atau asuhan yang berfokus pada kebutuhan dasar komunitas, yang berkaitan dengan kebiasaan atau pola perilaku masyarakat yang tidak sehat, ketidakmampuan masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan internal dan eksternal.
Intervensi keperawatan mencakup :
Pendidikan kesehatan / keperawatan komunitas.
Mendemonstrasikan keterampilan dasar yang dapat dilakukan di komunitas.
Intervensi keperawatan yang memerlukan keahlian perawat seperti : melakukan konseling pada remaja, wanita, usila, pasangan yang akan menikah, dll.
Kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam mengatasi masalah kesehatan di komunitas.
Rujukan keperawatan dan non keperawatan apabila diperlukan
Sistem Rujukan
Adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal maupun horizontal. Pelayanan kesehatan masyarakat terdiri dari 3 bentuk yaitu :
1. Pelayanan kesehatan tingkat pertama ( primary health care )
Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan masyarakat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi kesehatan. Oleh karena jumlah kelompok ini didalam suatu populasi sangat besar ( lebih kurang 85% ), pelayanan yang diperlukan oleh kelompok ini bersifat pelayanan kesehatan dasar ( basic health services ), atau juga merupakan pelayanan kesehatan primer atau utama ( primary health care ). Bentuk pelayanan ini di Indonesia adalah puskesmas yaitu puskesmas pembantu, puskesmas keliling dan balkesmas.
2. Pelayanan kesehatan tingkat kedua ( secondary health service )
Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan oleh kelompok masyarakat yang memerlukan perawatan inap yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan primer. Bentuk pelayanan ini misalnya rumah sakit tipe C dan D memerlukan tersedianya tenaga – tenaga spesialis.
3. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga ( tertiary health service )
Pelayanan kesehatan ini diperlukan oleh kelompok masyarakat atau pasien yang tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder. Pelayanan sudah komplek dan memerlukan tenaga – tenaga super spesialis.
Lingkungan hidup sebagai faktor penyebab penyakit
Nutrisi yang baik dan memadahi sebagai hasil kemajuan teknologi pertanian dan pengolahan makanan, kemajuan teknologi, transportasi dan komunikasi, mampu menurunkan angka kesakitan dan angka kematian. Demikian juga penyediaan air bersih serta fasilitas sanitasi lainya telah berkembang sedemikian rupa, sehingga mampu memperpanjang usia penduduk. Nutrisi mempengaruhi daya tahan seseorang terhadap penyakit menular, maka kesehatan lingkungan biasanya menentukan sering atau tidaknya seseorang berhibungan dengan bakteri, virus dan parasit yang menyebabkan kematian. Jika fasilitas air dan selokan mudah didapat namun penduduk tidak tahu, penggaruh lingkungan terhadap timbulnya penyakit, maka tidak dapat diharapkan penggunaan fasilitas tersebut secara baik. Sedangkan penangganan selokan serta pembuangan kotoran manusia yang tidak semestinya akan mencemari ketersediaan air, tanah serta perumahaan dengan kuman – kuman penyakit. Penyakit dan kematian yang disebabkan pencemaran lingkungan oleh kotoran manusia dapat menelan korban yang jumlahnya lebih besar dari pada pencemaran industri. Selokan yang digali adalah sumber penyakit saluran cerna ( diare, tifus dan sebagainya ) yang perlu disadari. Salah satu penyakit yang disebabkan tingkat kesehatan lingkungan yang tidak memadai pada kasus ini yaitu diare.
Diare adalah penyakit saluran cerna yang ditandai oleh buang air besar yang encer dengan atau tanpa darah dan muntah – muntah. Penyakit tersebut disebabkan oleh kerusakan organik atau fungsional saluran cerna baik karena serangan kuman penyakit maupun karena keracunan akibat pencemaran makan oleh kuman atau bahan tertentu. Biasanya penyakit ini disebabkan oleh faktor kesehatan lingkungan serta kesehatan perorangan yang tidak menguntungkan. Diare sangat berbahaya pada anak-anak karena mereka sangat cepat kehilangan dan kekurangan air dengan sangat cepat.
Penyebab kuman penyakit diare yang masuk kedalam tubuh melalui :
Minuman yang kotor, contohnya air darisuatu empang atau sungai, sumur atau sumber mata air yang disimpan dalam tempat penyimpan yang kotor.
Makanan yang kotor, misalanya dicuci dengan tidak baik, makanan yang tinggal diluar atau tempat panas terlalu lama atau makanan yang tidak dilindungi dari debu, lalat atau binatang.
Makanan tidak sehat, misalnya makanan yang dimasak tidak cukup lama seperti daging yang disate.
Tangan kotor misalnya sewaktu makanan dimakan dengan tangan yang tidak dicuci bersih setelah buang tinja atau setelah bekerja.
Gizi dan Fungsinya
Untuk mencapai kesehatan yang optimal diperlukan makanan yang bukan sekedar makanan, tetapi makanan yang mengandung gizi atau zat – zat gizi. Zat – zat makanan yang diperlukan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan ini dikelompokan menjadi 5 macam, yakni protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Fungsi – fungsi zat makanan itu antara lain :
Protein, diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh – tumbuhan ( protein nabati ), dan makanan dari hewan ( protein hewani ).
Fungsi protein bagi tubuh antara lain :
a) Membangun sel – sel yang rusak
b) Membentuk zat – zat pengatur, seperti enzim dan hormon
c) Membentuk zat inti energi ( 1 gram energi menghasilkan 4,1 kalori )
Lemak, berasal dari minyak goreng, daging, margarin dan sebaganya.
Fungsi pokok lemak bagi tubuh ialah :
a) Menghasilkan kalori terbesar dalam tubuh manusia ( 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori).
b) Sebagai pelarut vitamin A,D, E, dan K
c) Sebagai pelindung terhadap bagian – bagian tubuh tertentu dan pelindung bagian tubuh pada temperatur rendah
Karbohidrat, fungsi karbohidrat adalah salah satu pembentuk energi yang paling murah karena pada umumnya sumber karbohidrat berasal dari tumbuh – tumbuhan ( beras, jagung, singkong, dan sebagainya ) yang merupakan makanan pokok.
Vitamin dibedakan menjadi dua yaitu vitamin larut air ( vit. A&B ), dan vitamin larut lemak ( vit.A,D,E, dan K.)
Mineral terdiri dari zat kapur (Ca), zat besi (Fe), zat flour (F), natrium (Na) dan Chlor (Cl), kalium (K) dan iodium (I), secara umum fungsi mineral adalah sebagai zat dari zat yang aktif dalam metabolisme atau sebagai bagian yang penting struktur sel dan jaringan.
Selain itu terdapat juga penyakit -penyakit atau gangguan – gangguan kesehatan akibat dari kelebihan atau kekurangan zat gizi, dan yang merupakan msalah kesehatan masyarakat,
antara lain :
Peyakit kurang kalori dan protein ( KKP )
Penyakit ini terjadi karena ketidakseimbangan antara konsumsi kalori/karbohidrat dan protein dengan kebutuhan energi atau terjadinya defisiensi atau defisit energi dan protein.biasanya terjadi pada anak balita.
Penyakit kegemukan ( obesitas )
Penyakit ini terjadi karna ketidakseimbangan antara konsumsi kalori dan kebutuhan energi, yakni konsumsi kalori terlalu berlebih dibandingkan dengan kebutuhan atau pemakaian energi.
Anemia ( penyakit kurang darah )
Penyakit ini tarjadi karena konsumsi zat besi ( Fe ) pada tubuh tidak seimbang atau kurang dari kebutuhan tubuh.
Zerophthalmia ( defisiensi vitamin A )
Penyakit ini disebabkan karena kekurangan konsumsi vitamin A dalam tubuh. Gejala penyakit ini adalah kekeringan epitel biji mata dan kornea, karena glandula lacrimaris menurun.
Penyakit gondok endemik
Zat iodium merupakan zat gizi esensial bagi tubuh karena merupakan kompinen dari hormon thyroxin. Zat iodium ini dikonsentrasikan dalam kelenjar gondok ( glandula thyroidea ) yang digunakan dalam sintesa hormon thyroxin.
Keluarga Berencana ( KB )
KB adalah suatu cara untuk mencegah kehamilan agar ibu dapat melahirkan anak yang diinginkan sesuai dengan perencanaan kelurga yang sehat.
a. Manfaat dari KB :
Mencegah kurang darah pada ibu.
Ibu dan anak tetap sehat.
Rumah tangga lebih terawatt
b. Waktu yang tepat untuk mengikuti KB :
Jumlah anak sudah lebih dari 2
Anak bungsu berumur kurang dari 2 tahun
Usia ibu kurang dari 20 tahun, sudah mempunyai anak
Usia ibu lebih dari 35 tahun dan sudah mempunyai anak
c. Alat kontrasepsi KB yaitu :
Pil
Suntikan
Implan atau susuk
Kondom
IUD ( alat kontrasepsi dalam rahim )
BAB III
TINJAUAN KASUS
Disebuah desa nelayan muara buaya terdapat kelompok nelayan sebagai nelayan yang tidak mempunyai perahu untuk melaut sehingga mereka menjadi penyewa perahu setiap hari untuk berlayar mencari ikan, rata – rata kehidupan nelayan di sana sangat memprihatinkan karena kebutuhan ekonomi yang semakin berat, desa Muara Buaya di huni oleh 59 KK dan terdiri dari 400 jiwa. Di desa muara karang sudah ada 1 puskesmas. Pada bulan Oktober 2009 ini, musim panas dan jarang sekali ada hujan sehingga sumur – sumur penduduk banyak yang berkurang airnya bahkan ada yang kering. Penghasilan masyarakat disana hanya cukup untuk memberikan makan sehari – hari keluarganya. Mereka termasuk keluarga pra sejahtera. Puskesmas yang ada hanya ada 2 orang dokter, dokter gigi dan dokter umum, perawat kesehatan masyarakat hanya 1 orang, 1 orang bidan dan 1 orang perawat lainnya. Masyarakat disana banyak yang menderita diare karena kurangnya air dan rata – rata penduduk tidak ber KB, kurang olah raga, makan makanan yang kurang gizi, ada sebuah SD dan SMP, agar anak – anak dapat sekolah, tetapi banyak anak – anak yang setelah lulus SD tidak meneruskan sekolah karena mereka harus membantu orang tua bekerja, untuk anak laki – laki membantu ayahnya mencari ikan dan untuk anak perempuan membantu ibu membuat ikan asin. Ibu – ibu disana belum terbiasa membawa anaknya untuk imunisasi.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Asuhan Keperawatan
1.Pengkajian :
Yang perlu dikaji pada kelompok atau komunitas adalah :
a. Cocr atau inti : data demograf kelompok atau komunitas yang terdiri : umur, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai – nilai, keyakinan serta riwayat timbulnya kelompok atau komunitas.
B. Delapan subsistem yang mempengaruhi komunitas ( Betty Neuman )
Perumahan : rumah yang dihuni oleh penduduk, penerangan, sirkulasi dan kepadatan
Pendidikan : apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan
Keamanan dan keselamatan di lingkungan tempat tinggal : apakah tidak menimbulkan stress
Politik dan kebijakan pemerintah terkait dengan kesehatan :
apakah cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapat pelayanan di berbagai bidang termasuk kesehatan
Pelayanan kesehatan yang tersedia untuk melakukan deteksi dini gangguan atau merawat atau memantau apabila gangguan sudah terjadi
Sistem komunikasi : sarana komunikasi apa saja yang dapat dimanfaatkan di komunitas tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan nnutrisi misalnya televisi, radio, koran, atau leaflet yang diberikan kepada komunitas
Ekonomi : tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah sesuai dengan UMR ( Upah Minimum Regional ), di bawah UMR atau dinas UMR sehingga upaya pelayanan kesehatan dapat terjangkau, misalnya anjuran untuk konsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi tersebut
Rekreasi : apakah tersedia sarananya, kapan saja dibuka, dan apakah biayanya terjangkau oleh komuitas. Rekreasi ini hendaknya dapat digunakan komunitas untuk mengurangi sterss
C. Status kesehatan komunitas
Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistik, antara lain angka mortalitas, angka morbiditas, IMR, MMR, serta cakupan imunisasi dan KB.
D. Prioritas Masalah
Prioritas primer yang kelompok dapatkan dari masalah ini yaitu :
Diare yang disebabkan oleh tidak adanya air bersih
Ibu – ibu tidak terbiasa membawa anaknya untuk imunisasi
Prioritas masalah sekunder yang kelompok dapatkan dari masalah ini yaitu :
PUS ( Pasangan Usia Subur ) yang tidak ber KB
Kurangnya makan makanan yang bergizi karena termasuk keluarga yang pra sejahtera
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan keperawatan komunitas adalah suatu asuhan keperawatan yang dilakukan kepada individu, keluarga dan masyarakat disuatu komunitas tertentu. Pada kasus ini kelompok kami membahas tentang asuhan keperawatan komunitas nelayan di Desa Muara Buaya.
Masalah kesehatan yang muncul di komunitas Desa Muara Buaya yaitu diare yang disebabkan oleh tidak tersedianya air bersih, pelayanan kesehatan yang dilakukan yaitu memberikan penyuluhan tentang cara penangan diare, memberikan cairan oralit atau cairan gula garam, menganjurkan masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan dan mengajarkan kepada masyarakat untuk selalu mencuci tangan sebelum makan. Banyaknya pasangan usia subur yang belum ber KB, ibu–ibu yang tidak terbiasa membawa anaknya untuk imunisasi, serta kurangnya perawatan diri dan lingkungan. Pelayanan yang dilakukan yaitu melakukan pendidika kesehatan tentang pentingnya dan manfaat KB, pentingnya imunisasi serta perawatan diri dan lingkungan.
Peran petugas kesehatan sangat penting untuk menangani masalah kesehatan yang muncul di Desa Muara Buaya ini serta partisipasi dari komunitas nelayan itu sendiri agar terciptanya lingkungan yang sehat. Jika lingkungan didesa tersebut sudah baik maka insiden penyakit diare akan berkurang.
KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS
Posted on 28 April 2009 by andaners
KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS
(konsep dasar keperawatan)
A. Falsafah
Keyakinan terhadap nilai kemanusiaan yang menjadi pedoman dalam melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat baik untuk individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
1. Perawatan Kesehatan Masyarakat adalah pekerjaan luhur dan manusiawi yang ditujukan untuk klien.
2. Perawatan Kesehatan Masyarakat adalah upaya berdasarkan kemanusiaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bagi terwijudnya manusia sehat khususnya dan masyarakat yang sehat pada umumnya.
3. Pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat harus terjangkau dan dapat diterima semua orang.
4. Upaya promotif dan preventif merupakan upaya pokok tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif.
5. Perawat Kesehatan Masyarakat sebagai provider dan masyarakat sebagai consumer pelayanan kesehatan , menjamin suatu hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam kebijakan dan pelayanan keearah peningkatan status kesehatan masyarakat
6. Pengembangan tenaga kesehatan masyarakat secara berkesinambungan..
7. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas kesehatan.
B. Pengertian
1. WHO (1959)
Lapangan perawatan khusus yang merupakan gabungan ketrampilan ilmu keperawatan,ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan guna meningkatkan kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih besar, ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana hl itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.
2. Ruth B Freeman
Suatu lapangan khusus bidang keperawatan dimana teknik keperawatan, ketrampilan berorganisasi diterapkan dalam hubungan yang serasi kepada ketrampilan anggota profesi kesehatan lain dan kepada tenaga sosial lain demi untuk memelihara kesehatan masyarakat.
3. American Nursing Association (ANA)
Suatu sintesa dari praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan penduduk.
4. Badan Kerja Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Suatu bidang dalam keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peranserta aktif masyarakat.
Ilmu Keperawatan
Peran serta Masyarakat Kesehatan Masyarakat
Tiga komponen dasar ilmu Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Konsep keperawatan dikarakteristikan oleh 4 konsep pokok yaitu:
1. Manusia
2. Kesehatan
3. Keperawatan
4. Lingkungan
Gambar 2
Paradigma Keperawatan
1. Konsep Manusia
Manusia adalah makhluk bio-psiko-sosial dan spiritual yang utuh dan unik, dalam arti merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani dan unik karena mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai dengan tingkat perkembangannya. (Konsorsium Ilmu kesehatan, 1992)
Manusia selalu berusaha untuk memahami kebutuhannya melalui berbagai upaya antara lain dengan selalu belajar dan mengembangkan sumber-sumber yang diperlukan sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia secara terus menerus mengahadapi perubahan lingkungan dan selalu berusaha beradaptasi terhadap pengaruh lingkungan
Gambar. 3
Dimensi manusia sebagai satu kesatuan utuh antara aspek fisik, intelektual, emosional, social-kultural, spiritual dan lingkungan ( Dikutip dari Taylor C. dkk. Fundamental of Nursing, 1989)
Manusia sebagai sasaran pelayanan atau asuhan keperawatan dalam praktek keperawatan. Sebagai sasaran praktek keperawatan klien dapat dibedakan menjadi individu, keluarga dan masyarakat.
a. Individu sebagai klien
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien, pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup kebutuhan biologi, social, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurang kemauan menuju kemandirian pasien/klien.
b. Keluarga sebagai klien
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar manusia dapat dilihat pada Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan aktualisasi diri.
Gambar. 4
Hirarki Maslow tentang Kebutuhan Dasar manusia
Beberapa alasan yang menyebabkan keluarga merupakan salah satu focus pelayanan keperawatan yaitu:
1) Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat
2) Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, memperbaiki atau mengabaikan maslah kesehatan dalam kelompoknya sendiri. Hampir setiap masalah kesehatan mulai dari awal sampai pada penyelesaiannya akan dipengaruhi keluarga. Keluarga mempunyai peran utama dalam pemeliharaan kesehatan seluruh anggota keluarga.
3) Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan. Penyakit pada salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga tersebut. Peran dari anggota-anggota keluarga akan mengalami perubahan, bila salah satu angota menderita sakit. Disisi lain status kesehatan dari klien juga sebagian akan ditentkan oleh kondisi keluarganya.
4) Dalam merawat
c. Masyarakat sebagai klien
Kesatuan hidup manusia yang brinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tetentu yang bersifat terus menerus dan terikat oleh suatu indentitas bersama
Ciri-ciri:
1) Interaksi antar warga
2) diatur oleh adat istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas
3) Suatu komuniatas dalam waktu
4) identitas yang kuat mengikat semua warga
2. Kesehatan
Sehat didefinisikan sebagai kemampuan melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif (Parson).
Kesehatan adalah proses yang berlangsung mengarah kepada kreatifitas, konstruktif dan produktif (Paplau).
Menurut HL Bloom ada 4 faktor yang mempengaruhi kesehatan
1) Keturunan
2) Perilaku
3) Pelayanan kesehatan
4) Lingkungan
Sehat merupakan tujuan dalam pemberian pelayanan keperawatan , dimana kondisi sehat-sakit berada dalam suatu rentang dari kondisi sehat optimal sampai dengan status kesehatan yang terendah yaitu kematian dan kondisi normal berada di tengah.
SEHAT OPTIMAL
SEHAT
NORMAL
SAKIT
KEMATIAN
Gambar 5.
Rentang sehat-sakit
sebagai skala hipotesa kondisi sehat-sakit ( Taylor C. dkk )
3. Keperawatan
Pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat terhadap individu, keluarga , kelompok dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan menggunakan proses keperawatan untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal.
Keperwatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, social dan spiritual secara komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia.
Asuhan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik maupun mental, keterbatasan pengetahuan serta kurang kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri. Kegiatan ini dilakukan dalam upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan serta pemeliharaan kesehatan dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan utama (Primary Health care) untuk memungkinkan setiap orang mencapai kemampuan hidup sehat dan produktif. Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan wewenang, tanggung jawab serta etika profesi keperawatan.
Sebagai suatu profesi, keperawatan memiliki falsafah yang bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan. Pertama, Keperawatan menganut pandangan yang holistic terhadap manusia yaitu keutuhan sebagai makhluk bio-psiko-sosial-spiritual. Kedua, kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistic dalam arti menghargai dan menghormati martabat manusia, memberi perhatian kepada klien serta menjunjung tinggi keadilan bagi semua manusia. Ketiga, keperawatan bersifat universal dalam arti tidak membedakan atas ras, jenis kelamin, usia, warna kulit, etnik, agama, aliran politik dan status ekonomi social. Keempat, keperawatan adalah bagian integral dari pelayanan kesehatan serta yang kelima, keperawatan menganggap klien sebagai partne aktif dalam arti perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam pemberian asuhan keperawatan.
4. Lingkungan
Lingkungan dalam paradigma keperawatan berfokus pada lingkungan masyarakat, dimana lingkungan dapat mempengaruhi status kesehatan manusia. Lingkungan di sini meliputi lingkungan fisik, psikologis, social budaya dan lingkungan spiritual. Untuk memahami hubungan lingkungan dengan kesehatan masyarakat (individu, keluarga, kelompok dan masyarakat) dapat digunakan model segitiga agen-hospes-lingkungan atau agent-host-environment triangle model yang dikemukakan oleh Leavelll,(1965), dimana ketiga komponen saling berhubungan dan dapat berpengaruh terhadap status kesehatan penduduk.
AGENT/PENYEBAB
LINGKUNGAN HOSPES/MANUSIA
Gambar 6
Model Leavell. Agen, hospes dan lingkungan saling berhubungan dan mempengaruhi kesehatan (Taylor.C. dkk, Fundamental of Nursing, 1989)
C. Asumsi dasar
1. Sistem pelayanan adalah kompleks
2. Pelayanan kesehatan (primer, sekunder dan tertier) merupakan komponen dari pelayanan kesehatan.
3. Keperawatan sebagai subsistem pelayanan kesehatan merupakan hasil produk pendidikan, riset yang dilandasi praktek.
4. Focus utama Perawatan Kesehatan Masyarakat adalah primery care.
5. Perawatan Kesehatan Masyarakat terutama terjadi ditatanan kesehatan utama.
D. Pandangan /Keyakinan
1. Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau, dapat diterima oleh semua orang.
2. Penyusunan kebijaksanaan kesehatan seharusnya melibatkan penerima pelayanan kesehatan.
3. Perawat sebagai pemberi pelayanan kesehatan dan klien sebagai penerima pelayanan kesehatan dapat membentuk kerjasama untuk mendorong dan mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan.
4. Lingkungan berpengaruh terhadap kesehatan penduduk, kelompok, keluarga dan individu.
5. Pencegahan penyakit sangat diperlukan untuk peningkatan kesehatan.
6. Kesehatan merupakan tanggung jawab individu.
7. Klien merupakan anggota tetap team kesehatan. Individu dalam komunitas bertanggung jawab untuk kesehatan sendiri dan harus didorong serta dididik untuk berperan dalam pelayanan kesehatan.
E. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan dan memampuan masyarakat secara meyeluruh dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal secara mandiri.
2. Tujuan khusus
a. Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat.
b. Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk melaksanakan upaya perawatan dasar dalam rangka mengatasi masalah keperawatan.
c. Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan asuhan keperawatan.
d. Tertanganinya kelompok masyarakat khusus/rawan yang memerlukan pembinaan dan asuhan keperawatan di rumah, di pandi dan di masyarakat.
e. Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan penanganan tindak lanjut dan asuhan keperawatan di rumah.
f. Terlayaninnya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko tinggi yang memerlukan penanganan dan asuhan keperawatan di rumah dan di puskesmas.
g. Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan sosial untuk menuju keadaan sehat yang optimal.
F. Ruang Lingkup
1. Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan
a. Penyuluhan kesehatan
b. Peningkatan gizi
c. Pemeliharaan kesehatan perorangan
d. Pemeliharaan kesehatan lingkungan
e. Olahraga teratur
f. Rekreasi
g. Pendidikan seks
2. Preventif
Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan terhadap individu, keluarga kelompok dan masyarakat melalui kegiatan:
a. Imunisasi
b. Pemeriksaan kesehatan berkala melalui posyandu, puskesmas dan ki\unjungan rumah
c. Pemberian vitamin A, Iodium
d. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan meyusui
3. Kuratif
Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang sakit atau masalah kesehatan melalui kegiatan:
a. Perawatan orang sakit dirumah
b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut dari Pukesmas atau rumah sakit
c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis
d. Perawatan buah dada
e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir
4. Rehabilitatif
Upaya pemulihan terhadap pasien yang dirawat dirumah atau kelompok-kelompok yang menderita penyakit tertentu seperti TBC, kusta dan cacat fisik lainnya melalui kegiatan:
a. Latihan fisik pada penderita kusta, patah tulang dan lain sebagainya
b. Fisioterapi pada penderita strooke, batuk efektif pada penderita TBC dll
5. Resosialitatif
Adalah upaya untuk mengemabalikan penderita ke masyarakat yang karena penyakitnya dikucilkan oleh masyarakat seperti, penderita AIDS, kusta dan wanita tuna susila.
G. Sasaran
Individu, keluarga, kelompok dam masyarakat baik yang sehat atau sakit atau yang mempunyai masalah kesehatan karena ketidaktahuan, ketidakmauan serta ketidakmampuan.
Prioritas pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat difokuskan pada keluarga rawan yaitu :
1. Keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehatan, yaitu keluarga dengan:
a. Ibu hamil tertenti yang belum ANC.
b. Ibu nifas yang persalinannya ditolong oleh dukun dan neonatusnya.
c. Balita tertentu.
d. Penyakit kronis menular yang tidak bisa diintervensi oleh program.
e. Penyakit endemis.
f. Penyakit kronis tidak menular.
g. Kecacatan tertentu (mental atau fisik).
2. Keluarga dengan resiko tinggi
a. Ibu hamil dengan masalah gizi.
1) anemia gizi berat (HB kurang dari 8 gr%)
2) Kurang Energi Kronis (KEK)
b. Ibu hamil dengan resiko tinggi lai (perdarahan, infeksi, hipertensi)
c. Balita dengan BGM
d. Neonatus dengan BBLR.
e. Usia lanjut jompo.
f. Kasus percobaan bunuh diri.
3. Keluarga dengan tindak lanjut perawatan
a. Drop out tertentu
1) Ibu hamil
2) Bayi
3) Balita dengan keterlambatan tumbuh kembang.
4) Penyakit kronis atau endemis.
b. Kasus pasca keperawatan
1) Kasus pasca keperawatan yang dirujuk dari institusi pelayanan kesehatan.
2) Kasus katarak yang dioperasi di puskesmas.
3) Persalinan dengan tindakan.
4) Kasus psikotik.
5) Kasus yang seharusnya dirujuk yang tidak dilaksanakan rujukannya.
4. Pembinaan kelompok khusus.
Kelompok yang rawan dan rentan terhadap masalah kesehatan
a. Terikat dalam institusi, misalnya
1) Panti
2) Rutan/lapas
3) Pondok pesantren
4) Lokalisasi/WTS.
b. Tidak terikat dalam institusi, misalnya:
1) Karang wredha
2) Karang balita
3) KPKIA
4) Kelompok pekerja informal
5) Perkumpulan penyandang penyakit tertentu (jantung, asma, DM dan lain-lain ).
6) Kelompok remaja.
5. Pembinaan desa atau masyarakat bermasalah
1. Masyarakat di daerah endemis suatu penyakit misalnya endemis malaria, filariasis, HHF, diare.
2. Masyarakat didaerah dengan keadaan lingkungan kehidupan buruk, misalnya derah kumuh di kota besar.
3. Masyarakat di daerah yang mempunyai masalah yang menonjol dibanding dengan daerah lain, misalnya daerah dengan AKB tinggi.
4. Masyarakat di daerah yang mempunyai masalah kesenjangan pelayanan kesehatan lebih tinggi dari daerah sekitar, misalnya cakupan ANC rendah, immunisasi rendah.
5. Masyarakat di daerah pemukiman baru, yang diperkirakan akan mengalami hambatan dalam melaksanakan adaptasi kehidupannya, seperti daerah transmigrasi, pemukiman masyarakat terasing.
H. Kegiatan
1. Memberikan asuhan keperawatan individu, keluarga dan kelompok khusus melalui home care.
2. Penyuluhan kesehatan
3. Konsultasi dan problem solving
4. Bimbingan
5. Melaksanakan rujukan
6. Penemuan kasus
7. Sebagai penghubung antara masyarakat dengan unit kesehatan
8. Melaksanakan asuhan keperawatan komunitas
9. Melakukan koordinasi dalam berbagai kegiatan asuhan keperawatan komunitas
10. Kerjasama lintas program dan lintas sektoral
11. Memberikan tauladan
12. Ikut serta dalam penelitian
I. Prinsip dasar dalam praktek perawatan kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat
2. Sasaran terdiri dari, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
3. Perawat kesehatan bekerja dengan masyarakat bukan bkerja untuk masyarakat.
4. Pelayanan keperawatan yang diberikan lebih menekankan pada upaya pomotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitatif.
5. Dasar utama dalam peayanan perawatan kesehatan masyarakat adalah menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dalam proses keperawatan.
6. kegiatan utama perawatan kesehatan mayarakat adalah dimasyarakat dan bukan di rumah sakit.
7. Pasien adalah masyarakat secara keseluruhan baik yang sakit maupun yang sehat.
8. Perawatan kesehatan masyarakat ditkankan kepada pembinaan perilaku hidup sehat masyarakat.
9. Tujuan perawatan kesehatan masyarakat adalah meningkatkan fungsi kehidupan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan seoptimal mungkin.
10. Perawat kesehatan masyarakat tidak bekerja secara sendiri tetapi bekerja secara team.
11. Sebagian besar waktu dari seorang perawat kesehatan masyarakat digunakan untuk kegiatan meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit, melayani masyarakat yang sehat atau yang sakit, penduduk sakit yang tidak berobat ke puskesmas, pasien yang baru kembali dari rumah sakit.
12. Home visite sangat penting.
13. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama.
14. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakan harus mengacu pada sistem pelayanan kesehatan yang ada.
15. Pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan di institusi pelayanan kesehatan yaitu puskesmas, institusi seperti sekolah, panti, dan lainnya dimana keluarga sebagai unit pelayanan.
J. Pendekatan
Contoh pendekatan yang dapat digunakan:
1. Problem solving approach
Pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dengan menggunakan proses keperawatan.
2. Family approach
Pendekatan terhadap keluarga binaan
3. Case Approach
Pembinaan dilakukan berdasar kasus yang datang ke puskesmas yang dinilai memerlukan tindak lanjut.
4. Community approach
Pendekatan dilakukan terhadap masyarakat daerah binaan melalui survey mawas diri dengan melibatkan partisipasi masyarakat.
K. Peran perawat komunitas dalam asuhan keperawatan
Komunitas adalah kelompok sosial yang tingga dalam suatu tempat, saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang sama. (WHO).
Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana mesekak tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama (Linda Jarvis)
Komunitas dipandang sebagai target pelayanan kesehatan sehingga diperlukan suatu kerjasama yang melibatkan secara aktif masyarakat untuk mencapai peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, untuk itu dalam pelaksanaan asuhan keperawatan yang diberikan perawat komunitas merupakan suatu upaya yang esensial atau sangat dibutuhkan oleh komunitas, mudah dijangkau, dengan pembiayaan yang murah, lebih ditekankan pada penggunaan teknologi tepat guna.
Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dimana individu, keluarga maupun masyarakat sebagai pelaku kegiatan upaya peningkatan kesehatan serta bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri berdasrkan azas kebersamaan dan kemandirian.
Perawatan Kesehatan Masyarakat merupakan sintesa dari praktek keperawatan dan praktek kesehatan masyarakat yang diaplikasikan untuk meningkatkan kesehatan dan pemeliharaan kesehatan dari masyarakat. Perawatan Kesehatan Masyarakat mempunyai tujuan membantu masyarakat dalam upaya meningkatkan kesehatan dan pencegahan terhadap penyakit melalui:
1. Pemberian asuhan keperawatan secara langsung kepada individu, keluarga, dan kelompok dalam masyarakat, dengan strategi intervensi yaituproses kelompok, pendidikan kesehatan serta kerjasama (partnership).
2. Memperhatikan secara langsung terhadap status kesehatan seluruh masyarakat secara komprehensive.
Pada Perawatan Kesehatan Masyarakat harus mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu:
1. Kemanfaatan
Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang besar bagi komunitas.
2. Kerjasama
Kerjasaman dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral.
3. Secara langsung
Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien dan lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan.
4. Keadilan
Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari komunitas itu sendiri.
5. Otonomi
Klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melaksanakan beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada.
Perawat komunitas dapat bekerja diberbagai tatanan:
1. Klinik rawat jalan
2. Kantor kesehatan
3. Kesehatan kerja
4. Sekolah
5. Rumah
6. Perkemahan
7. Institusi pemeliharaan kesehatan
8. Tempat pengungsian
Perawat di komunitas dapat bekerja sebagai:
1. Perawat keluarga
2. Perawat sekolah
3. perawat kesehatan kerja
4. perawat gerontologi
Perawat keluarga
Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat keperawatan tingkat kesehatan masyarakat yang dipusatkan pada keluarga sebagai satu kesatuan yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan pelayanan dan perawatan sebagai upaya (Bailon dan Maglaya, 1978).
Perawat keluarga adalah :
Perawat teregistrasi dan telah lulus dalam bidang keperawatan yang dipersiapkan untuk praktek memberikan pelayanan individu dan keluarga disepanjang rentang sehat sakit. Praktek ini mencakup pengambilan keputusan independen dan interdependen dan secara langsung bertanggung gugat terhadap keputusan klinis.
Peran perawat keluarga adalah melaksanakan asuhan keperawatan keluarga, berpartisipasi dan menggunakan hasil riset, mengembangkan dan melaksanakan kebijakan di bidang kesehatan, kepemimpinan, pendidikan, case managemen dan konsultasi.
Perawat kesehatan sekolah
Keperawatan sekolah adalah: keperawatan yang difokuskan pada anak ditatanan pendidikan guna memenuhi kebutuhan anak dengan mengikutsertakan keluarga maupun masyarakat sekolah dalam perencanaan pelayanan (Logan, BB, 1986)
Perawatan kesehatan sekolah mengaplikasikan praktek keperawatan untuk memenuhi kebutuhan unit individu, kelompok dan masyarakat sekolah.
Keperawatan kesehatan sekolah merupakan salah satu jenis pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk mewujudkan dan menumbuhkan kemandirian siswa untuk hidup sehat, menciptakan lingkungan dan suasana sekolah yang sehat. Fokus utama perawat kesehatan sekolah adalah siswa dan lingkunganya dan sasaran penunjang adalah guru dan kader.
Perawat kesehatan kerja
Perawatan kesehatan kerja adalah penerapan prinsip-prinsip keperawatan dalam memelihara kelestarian kesehatan tenaga kerja dalam segala bidang pekerjaan (American Asociation of Occupational Health Nursing)
Perawat kesehatan kerja mengaplikasikan praktek keperawatan untuk memenuhi kebutuhan unik individu, kelompok dan masyarakat di tatanan industri, pabrik, tempat kerja, tempak konstruksi, universitas dan lain-lain.
Lingkup praktek keperawatan kesehatan kerja mencakup pengkajian riwayat kesehatan, pengamatan, memberikan pelayanan kesehatan primer konseling, promosi kesehatan, administrasi management quality asurance, peneliti dan kolaburasi dengan komunitas.
Perawat gerontologi
Perawatan gerontologi atau gerontik adalah ilmu yang mempelajari dan memberikan pelayanan kepada orang lanjut usia yang dapat terjadi di berbagai tatanan dan membantu orang lanjut usia tersebut untuk mencapai dan mempertahankan fungsi yang optimal.
Perawat gerontologi mengaplikasikan dan ahli dalam memberikan pelayanan kesehatan utama pada lanjut usia dank keluarganya dalam berbagai tatanan pelayanan. Peran lanjut perawat tersebut independen dan kolaburasi dengan tenaga kesehatan profesional.
Lingkup praktek keperawatan gerontologi adalah memberikan asuhan keperawatan, malaksanakan advokasi dan bekerja untuk memaksimalkan kemampuan atau kemandirian lanjuy usia, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan, mencegah dan meminimalkan kecacatan dan menunjang proses kematian yang bermartabat.
Perawat gerontologi dalam prakteknya menggunakan managemen kasus, pendidikan, konsultasi , penelitian dan administrasi.
Format Pengkajian Keperawatan Komunitas
Posted on 26 Maret 2010 by andaners
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
PENGKAJIAN ASKEP KOMUNITAS
Pengkajian dilakukan dengan teknik survey atau sensus terhadap tiap responden / tiap keluarga, kemudain hasil pengkajian tersebut dituangkan kedalam tiap-tiap dimensi diatas dalam bentuk pengklasifikasian data/tabulasi data sehingga akan terlihat bagaimana distriusi datanya. UNTUK DOWNLOAD FORMAT PENGKAJIAN KOMUNITAS DALAM BENTUK FILE WORD.DOC klik berikut ini: Format PENGKAJIAN keperawatan komunitas
DIMENSI LOKASI
(data Dimensi lokasi bisa mengambil dari data Rt/Rw/Desa/Kecamatan)
Batasan Komunitas
Batas wilayah dan peta wilayah dari tempat praktek
Karakteristik batasan wilayah (zona wilayah)
Lokasi Pelayanan Kesehatan
Tempat dan jarak pelayanan kesehatan
Cara mencapai lokasi yankes
Gambaran Geografis
Kesuburan dan peta topografi
Kemiringan dan ketinggian tanah
Iklim
Curah hujan dan kelembaban
Prakiraan musim hujan dan kemarau
Flora dan Fauna
Jenis tanaman
Jenis hewan (ternak dan liar)
Lingkungan buatan
Sarana Olah Raga
Saranan Rekreasi
Lingkungan pemukiman
DIMENSI POPULASI
Ukuran
Jumlah Penduduk : ………. Jiwa
Laki-laki : ……….. jiwa (……%)
Perempuan : ……….. jiwa (……%)
Jumlah kepala Keluarga : ………. KK
Kepadatan
Perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah keseluruhan
Perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah pemukiman
Distribusi penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin:
NO
Kelompok Umur
L
P
Jumlah
%
1
2
Jumlah
Disribusi penduduk menurut tingkat pendidikan
No
Tinkat Pendidikan
Jumlah
%
1
2
Jumlah
Distribusi penduduk menurut Mata Pencaharian
No
Mata Pencaharian
Jumlah
%
1
2
Jumlah
Budaya Penduduk
Latar Belakang budaya / etnik penduduk
Sejarah Budaya Penduduk
Mobilitas Penduduk
Jenis Kependudukan (penduduk menetap /penduduk sementara
Pemanfaatan waktu oleh penduduk (berdasarkan struktur keluarga & berdasarkan jenis pekerjaan)
FOMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Nama Kepala Keluarga : …………………………………..
Status : …………………………………..
Pekerjaan : …………………………………..
Alamat Lengkap : ………………………………………………………………..
I. KEPENDUDUKAN
Daftar Nama anggota keluarga yang tinggal berdasarkan lamanya tinggal :
No
Nama KK &
Anggota Keluarga
L/P
Golongan Umur
Hub. Dgn
Kep. Kel.
Pendidikan
Pekerjaan
Thn
usia
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1. Apakah ada anggota keluarga yang pindah dalam satu tahun ini ?
a. Ya B. Tidak
Bila Ya, sebutkan : …….Orang.
2. Apakah ada anggota keluarga yang baru dalam satu tahun ini ?
a. Ya. B. Tidak.
Bila Ya, Sebutkan : ……Orang
II. STATUS KESEHATAN
A. Kesakitan
1. Daftar nama anggota keluarga yang sakit satu bulan yang lalu
No
Nama
Keluhan/
penyakit
Pengobatan
Tidak berobat
Kader
Dukun
Dokter/
Mantri
Pkm/RS
Keterangan : jenis penyakit termasuk Jiwa, kurang Gizi dan kecacatan
2. Apakah ada Lansia dikeluarga ini
a. Ya. b. Tidak
3. Apakah Penyakit yang sering diderita oleh lansia
a. Rematik b. Gastritis
c. Hypertensi d. Gangguan pendengaran
e. Lain-lain
4. Memiliki kartu Sehat / Jamkesmas
a. Ya B. Tidak.
B. Kematian.
Daftar anggota keluarga yang meninggal dalam periode satu tahun terakhir:
No
Nama
Umur
Pengotan
Sebab Kematian
Keterangan : Apabila yang meninggal bayi, maka ukuran waktu meninggal dalam hari
III. UPAYA PELAYANAN KESEHATAN
Kesehatan ibu dan anak.
Kehamilan.
a). Nama Anggota Keluarga yang Hamil :……..
b). Kehamilan Ke :
a. I b. II. c. III. d. IV. e. > IV
c) Umur Kehamilan : …… bulan
d) Apakah ibu Hamil sudah Memeriksakan Kehamilannya ?
a. Ya b. Tidak
e) Bila Ya, diperiksa dimana :
a. Posyandu b. Puskesmas c. Rumah Bersalin/RS
d. Dokter/Bidan praktek e. Dukun/ Paraji.
Bila tidak sebutkan alasannya : …………………………………………………………………………
f) Apakah ibu Hamil sudah diImunisasi TT :
a. Ya b. Tidak
g) Bila Ya diImunisasi dimana ?
a. Posyandu b. Puskesmas c. Rumah bersalin/RS
d. Dokter/Bidan Praktek e. Dukun/Paraji
2. Persalinan ( Umur bayi Max 11 bulan )
a) Nama ibu yang bersalin :
b) Tanggal persalinan :
c) Nama Bayi (sesuai urutan Kel.) :
d) Jenis Kelamin :
e) Yang menolong Pesalinan :
a. Dukun bayi tidak terlatih d. Paramedis/Tenaga kesehatan
b. Bidan e. Dukun bayi sedang dilatih
c. Dukun bayi terlatih f. Dokter.
f) Jarak kelahiran dengan kakanya : …….. ( dalam Bulan )
g) Apakah ibu mengalami keguguran :
a. Ya b. Tidak
h) Bila Ya terjadi pada usia kehamilan berapa.
a. 1-3 bulan b. 4-6 bulan c. 7-9 bulan d. > 9 bulan.
i) Ditolong oleh siapakah pada saat keguguran :
a. Bidan c. Perawat/ Mantri
b. Dukun Beranak d. Dokter
j) Apakah bayi sudah diperiksa kesehatannnya
a. Ya b. Tidak
k) Bila Ya Dimana
a. Posyandu b. Puskesmas c. Rumah bersalin/ RS
d. Dokter/Bidan Praktek e. Dukun.
I) Imunisasi yang sudah diberikan kepada bayi( umur maximal 12 bulan )
No.
Jenis Imunisasi
Ya
Tidak
1.
BCG
2.
DPT – HB I
3.
DPT – HB II
4.
DPT – HB III
5.
POLIO I
6.
POLIO II
7.
POLIO III
8.
POLIO IV
9.
CAMPAK
10.
HB 0 – 10 hari
Keluarga Berencana
1) Berapakah Jumlah Akseptor dalam keluarga : …………….orang
2) Jenis alat kontraepsi yang digunakan
a. Kondom b. Suntikan c. susuk. d. MOW
e. MOP f. IUD g. Pil h. lain-lain.
3) Berapa lama menggunakan alat kontrasepsi : …….bulan
4) Dimanakah mendapatkan pelayanan KB/alat kontrasepsi tersebut ?
a. Posyandu b. Puskesmas c. Rumah bersalin/RS
d. Dokter. e. Bidan Praktek f. Polindes
C. Gizi Balita ( 0 – 4 Tahun )
1). Jumlah balita yang ada dalam keluarga : anak
2). Jumlah Balita yang mempunyai KMS : anak
3). Jumlah Balita yang ditimbang bulan ini : anak
4). Cek Status Gizi anak pada KMS (melihat berat badan anak)
a. Baik b. sedang
c. Kurang d. buruk
5). Umur berapa bayi tersebut disapih (apabila ada)?
a. < 1 bulan b. 1 – 6 bulan. c. 6 bulan – 1 tahun
d. 1 – 2 tahun e. > 2 tahun
D. Kesehatan Lingkungan.
1. Apakah keluarga mempunyai usaha dibidang makanan/ minuman. ?
a. Ya. ( sebutkan)……..
b. Tidak.
2. Apakah usaha tersebut pernah diperiksa petugas kesehatan ?
a. Ya. B. tidak.
3. bila ya, Berapa kali dalam satu tahun usaha tersebut diperiksa oleh petugas kesehatan
a. 1 kali b. 2 kali c 3 kali d. 4 kali e. > 4 kali
E. P2M
1. Apakah ada anggota keluarga yang menderita demam (diduga malaria)?
a. Ya b. Tidak.
2. Apabila ada sudahkah diambil darahnya oleh petugas kesehatan untuk diperiksa
dilaboratorium Puskesmas ?
a. Ya sudah b. belum.
F. Perkesmas.
1. Apakah anggota keluarga yang sakit mendapat perawatan dirumah.
a. Ya. Nama Penderita :….
Jenis penyakit :…
Dirawat : a. Dirumah oleh keluarga,
b. Dirumah oleh petugas kesehatan
b. Tidak.
2. Berapa kali petugas kesehatan mengunjungi penderita selama sakit ?
a. 1 kali b. 2 kali c. 3 kali
d. 4 kali e. > 4 kali..
G. Laboratorium
1. Apakah ada anggota keluarga yang diperiksa dilaboratorium Puskesmas
a. Ya. B. Tidak ada
2. Apakah jenis pemeriksaan ?
A. Urine b. Tinja
c. Darah d. Lain-lain…..
IV. PERILAKU TERHADAP KESEHATAN
A. Kebiasaan mandi dan gosok GIGI.
1). Berapa kali anggota keluarga mandi dalam sehari
a. tidak pernah b. 1 kali c. 2 kali
d. 3 kali e. > 3 kali.
2. Dimana anggota keluarga mandi ?
a. Kamar mandi sendiri b. pancuran/belik
c. kamar mandi umum d. Kolam. e. Sungai.
3). Apakah waktu mandi menggunakan sabun ?
a. Ya. b. Tidak.
4). Apakah anggota keluarga gosok gigi ?
a. Ya b. Tidak.
5). Apakah anggota keluarga menggosok gigi menggunakan pasta gigi ?
a. Ya. b. Tidak
6). Berapa kali anggota keluarga menggosok gigi dalam sehari
a. Tidak pernah b. 1 kali c. 2 kali
d. 3 kali e. 4 kali f. > 4 kali
7). Apakah jumlah sikat gigi sama dengan anggota keluarga ?
a. Ya b, Tidak.
B. Kebiasaan buang air besar.
Dimanakah anggota keluarga buang air besar ?
a. Angsatrin b. Jumbleng/jemplung
c. Kolam/sungai/laut d. Sembarang tempat.
C Kebiasaan mengambil air minum
1). Dimanakah anggota keluarga mengambil air minum ?
a. mata air/sungai b. sumur keluarga
c. Sumur umum d. PAM
2). Apakah air dimasak sebelum diminum ?
a. Ya. b. Tidak. C. kadang-kadang
D. Kebiasaan ganti pakaian.
1).Berapa kali anggota keluarga mengganti pakaian kerja/ sekolah
a. Tiap hari b. tiap 2 hari sekali
c. Tiap 3 hari sekali d. > 3 hari
2). Berapa kali anggota keluarga mengganti pakaian harian ?
a. 1 kali b. 2 kali c. > dar 2 kali
E. Kebersihan rumah
1). Dalam sehari berapa kali membersihkan rumah ?
a. 1 kali. B. 2 kali c. > dari 2 kali d. tidak teratur
2). Berapa kali membersihkan sarang laba-laba ?
a. < dari sebulan sekali b. tidak tentu
c. sebulan sekali d. seminggu sekali.
3). Berapa kali membersihakan tempat penanpungan air.
a. Tiap hari b. Tidak tentu
c. sebulan sekali d. seminggu sekali.
F. Pantangan makan dan minum
1). Apakah ada pantangan makan dan minum bagi ibu hamil atau melahirkan ?
a. Ya. (sebutkan )………..
b. Tidak
2). Apakah ada pantangan bagi bayi atau anak ?
a. Ya (sebutkan)………..
b. Tidak.
G. Keluarga sadar GIZI
1). Makanan pokok…………..
2). Apakah jenis lauk yang dimakan ?
a. Protein hewani b. Protein Nabati c. Campuran
3). Apakah ada sayuran dalam menu makanan ?
a. Selalu ada b. Kadang-kadang c. Tidak ada
4). Apakah ada buah-buahan ?
a. Selalu ada b. Kadang-kadang c. Tidak ada
5). Apakah keluarga mengkonsumsi susu ?
a. Selalu ada b. Kadang-kadang c, Tidak ada
6). Berapa kali kebiasaan makan dalam sehari ?
a. 1 kali sehari b. 2 kali sehari
c. 3 kali sehari d. Tidak tentu
7). Bagaiman cara menghidangkan makanan ?
a. Tertutup b. Terbuka c. kadang-kadang.
8). Apakah ada pantangan makan dalam keluarga ?
a. Ada b. Tidak.
9). Bagaiman kebiasaan mencuci sayuran ?
a. Tidak dicuci b. dipotong baru dicuci
c. Dicuci baru dipotong.
10). Apakah keluarga biasa menggunakan garam beryodium dalam makanan sehari-
hari
a. Ya. b. Tidak.
11). Apakah ibu hanya memberi ASI sampai berumur 6 bulan
a. Ya. b. Tidak.
V. LINGKUNGAN?
Perumahan ( lingkungan Fisik )
1. Bagaimana keadaan Ventilasi ?
a). Apakah tinggi eternit/langit-langit dari lantai minimal 2,4 m
a. Ya. b. Tidak
b). Apakah terdapat lobang angin/Jendela ?
a. Ya b, Tidak
c). Apakah Lusa jendela > 10 % dari luas lantai
a. Ya b. Tidak
d). Apakah didalam ruangan terasa sejuk ?
a. Ya b. tidak
e). Apakah didalam rumah tersa panas ?
a. Ya b. Tidak
f). Apakah didalam rumah terasa pengap ?
a. Ya b. Tidak
g). Apakah terdapat jendela rumah ?
a. Ada, dibuka b. Ada ditutup. C. Tidak ada.
h). Apakah terdapat genting kaca dalam rumah ?
a. Ada b. Tidak ada
2. Jamban.
a). Bagaiman kondisi fasilitas MCK
a. Baik b. Buruk
b). Apakah keluarga memiliki MCK
a. Ya. b. Tidak
c). Berapakah keluarga yang mempunyai MCK
a. 1 buah b. > dari 1
d). Bagaimana jenis MCK ?
a. Didalam rumah b. diluar Rumah.
3. Berapa jarak sumber air dengan MCK
a. > dari 10 meter b. < dari 10 meter
4. Bagaimana sistem pembuangan air kotor ?
a. SPAL Sistem peresapan tertutup. b. Sistem perwsapan terbuka
c. Dibuang diselokan/sungai/kolam d. dibuang sembaranagan tanpa saluran
5. Pembuanagan sampah
Bagaiman cara pengelolaan sampah ?
a. dibakar b. ditimbun c. dibuang kesungai
d. Didaur ulang e. Diangkut dinas kebersihan f. lain-lain.
6. sumber pencemaran
a). apakah ada sumber pemcemaran dekat rumah ?
a. ada b. tidak
b). Apakah jenis pemcemaran ( polusi )
a. Limbah rumah tangga b. Limbah industri
c). Apakah jenis zat pencemar ?
a. Kimia b. Non Kimia
d). Berapa jarak dari rumah kesumber polusi ?
a. < dari 10 m b. > dar 10 m
e). Apakah ada tindakan yang telah dilakukan untuk menanggulangi masalah tersebut
a. Ya b. Tidak
f). Apakah keluarga mempunyai kandang ternak ?
a. Ya b. Tidak
g). Bagaimana keadaan kandang ternak
a. menyatu dengan rumah b. terpisah dari rumah
h). bila terpisah dari rumah, berapa jarak kandang ternak dari rumah ?
a.Menempel b. dikolong rumah
c. < dari 10 m dari rumah d. > dari 10 m dari rumah
i). Apakah terdapat lalat ?
a. Tidak ada b. ada, 1 – 5 ekor
c. ada, 6 -10 ekor d. ada > dari 10 ekor
j). Apakah terdapat nyamuk ?
a. Tidak ada b. ada, 1-5 ekor
c. ada, 6 – 10 ekor d. ada, > dari 10 ekor.
7. Apakah keluarga mempunyai pekarangan rumah ?
a. Ya b. tidak
8. Apakah ada pemanfaatan pekarangan Rumah ?
A Ya b. Tidak.
January 5th, 2010 • Related • Filed Under
Filed Under: News and Events • Obat dan Kesehatan • Psikologi
Latar Belakang
Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah – masalah lain diluar kesehatan sendiri. Demikian pula pemecahan masalah kesehatan masalah, tidak hanya dilihat dari segi kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari segi – segi yang ada pengaruhnya terhadap masalah “ sehat sakit “ atau kesehatan tersebut.
Tujuan utama pembangunan nasional adalah peningkatan kualitas SDM yang dialakukan secara berkelanjutan. Berdasarkan visi pembangunan nasional melalui pembangunan kesehatan yang ingin dicapai untuk mewujudkan Indonesia sehat 2025. Gambaran masyarakat Indonesia di masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan adalah masyarakat bangsa, Negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam lingkungan dan dengan prilaku hidup sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang tinggi.
Suatu bentuk pelayanan professional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio, psiko, sosio, spiritual yang komprehensif ditujukan pada individu, keluarga dan masyarakat baik sakit maupun sehat. Pelayanan keperawatan berupa bantuan yang diberikan karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan serta kurangnya kemauan, sehingga dengan bantuan yang diberikan tersebut diperoleh kemampuan melaksanakan kegiatan hidup sehari – hari secara mandiri.
Kegiatan pelayanan daiberikan dalam upaya peningkatan kesehatan ( promotif ), pencegahan penyakit ( preventif ), penyembuhan ( kuratif ), sertya pemeliharaan kesehatan ( rehabilitative ), upaya yang diberikan ditekankan kepada upaya pelayanan kesehatan primer ( Primary Health Care/ PHC ) sesuai dengan wewenang, tanggung jawab dan etika profesi keperawatan sehingga setiap orang yang menerima pelayanan kesehatan dapat mencapai hidup sehat dan produktif.
Warga yang berpenghasilan rendah dan mempunyai salah satu atau lebih anggota keluarga yang bermasalah ataupun potensial bermasalah kesehatan ( rentan terhadap penyakit atau masalah kesehatan ), termasuk pula yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, kelompok tertarik untuk membahas mengenai asuhan keperawatan yang harus dilakukan pada masyarakat nelayan di Desa Muara Buaya.
Tujuan
Tujuan Khusus
Warga Desa Muara Buaya memahami cara mengatasi penyakit diare
Warga Desa Muara Buaya mengetahui pentingnya ber KB
Warga Desa Muara Buaya Mengetahui Pentingnya Imunisasi
Tujuan Umum
Warga Desa Muara Buaya mengerti akan pentingnya kesehatan diri dan lingkungan
Metode Penulisan
Dalam penulisan makalah ini kelompok menggunakan metode kepustakaan dan literature dari berbagai buku sumber yang kami temukan.
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan makalah ini yaitu terdiri dari, BAB I Pendahuluan terdiri dari : latar belakang, tujuan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. BAB II Tinjauan Teori terdiri dari : definisi keperawatan komunitas, tujuan keperawatan komunitas,keperawatan komunitas, prinsip keperawatan komunitas, sistem rujukan, lingkungan hidup sebagai faktor penyebab penyakit, gizi serta gizi dan fungsinya. BAB III Tinjauan Kasus. BAB IV Pembahasan terdiri dari : asuhan keperawatan, delapan sub system yang mempengaruhi komunitas, status kesehatan komunitas, prioritas masalah. BAB V Penutup terdiri dari : kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Definisi keperawatan komunitas
WHO ( World Health Organitation ) 1974 : mencakup perawatan kesehatan keluarga ( Nurse Health Family ) dan juga meliputi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas, membantu masyarakat mengidentifikasi masalah kesehatan sendiri serta memecahkan masalah kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan pada orang lain.
Departemen kesehatan RI ( 1986 ) : keperawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya pelayanan keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh perawat dengan mengikutsertakan team kesehatan lainnya dan masyarakat untuk memperoleh tingkat kesehatan yang lebih tinggi dari individu, keluarga dan masyarakat.
Winslow ( 1920 ) adalah seorang ahli kesehatan masyarakat, yang membuat batasan sampai saat ini relevan, yakni public health atau kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan efisiensi hidup melalui upaya pengorganisasian masyarakat untuk :
Kelompok – kelompok masyarakat yang terkoordinir
Perbaikan kesehatan lingkungan
Mencegah dan memberantas penyakit menular
Memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat atau perseorangan
Dilaksanakan dengan mengkoordinasikan tenaga kesehatan dalam satu wadah padaan pelayanan kesehatan masyarakat yang mampu menumbuhkan swadaya masyarakat untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat secara optimal.
Tujuan keperawatan komunitas
Tujuan keperawatan adalah untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya:
Pelayanan keperawatan secara langsung ( direct care ) terhadap individu, keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas.
Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat ( health general community ) dan mempertimbangkan bagaimana masalah atau isu kesehatan masyarakat dapat mempengaruhi keluarga, individu dan kelompok.
Dan selanjutnya secara spesifik diharapkan : individu, keluarga, kelompok dan masyarakat mempunyai kemampuan untuk :
Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami
Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah tersebut
Merumuskan serta memecahkan masalah
Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka alami
Mengevaluasi sejauh mana pemecahan maslah yang mereka hadapi yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan secara mandiri ( self care )
Sasaran keperawatan komunitas
Seluruh masyarakat termasuk individu, keluarga dan kelompok baik yang sehat maupun yang sakit khususnya mereka yang beresiko tinggi dalam masyarakat.
Individu
Individu adalah anggota keluarga sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi, psikologi, soaial dan spiritual. Maka peran perawat adalah membantu agar individu dapat memenuhi kebutuhan dasarnya karena kelemahan fisik dan mental yang dialami, keterbatasan pengetahuannya dan kurangnya kemampuan menuju kemandirian.
Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala kepala keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam satu rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi. Antara keluarga satu dan yang lainya saling tergantung dan berinteraksi, bila salah satu atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan maka akan berpengaruh terhadap anggota yang lainya dan keluarga yang ada disekitarnya. Dari permasalahan tersebut, maka keluarga merupakan fokus pelayanan kesehatan yang strategis :
a. Keluarga sebagai lembaga yang perlu diperhitungkan
b. Keluarga mempunyai peran utama dalam pemeliharaan kesehatan seluruh anggota keluarga
c. Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan
d. Keluarga sebagai tempat penggambilan keputusan dalam perawatan kesehatan
e. Keluarga merupakan perantara yang efektif dalam berbagai usaha – usaha kesehatan masyarakat.
Kelompok khusus
Yaitu sekumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan antara lain :
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat perkembangan dan pertumbuhan seperti : ibu hamil, bayi baru lahir, anak balita, anak usia sekolah dan usia lansia atau lanjut usia.
b. Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan bimbingan serta asuhan keperawatan, antara lain : kasus penyakit kelamin, tuberculosis, AIDS, kusta dan lain – lain.
Prinsip keperawatan komunitas
Yang harus menjadi prinsip dalam melaksanakan keperawatan komunitas haruslah mempertimbangkan :
Kemanfaatan
Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus memberikan manfaat sebesar – besarnya bagi komunitas, artinya : ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian
Autonomi
Dalam keperawatan komunitas diberikan kebebasan untuk melakuakan atau memilih alternatif yang terbaik yang disediakan untuk komunitas
Keadilan
Dalam pengertian melakukan upaya atau tindakan sesuai dengan kemampuan atau kapasitas komunitas.
Tingkat pencegahan dalam keperawatan komunitas.
Keperawatan komunitas merupakan bentuk pelayanan atau asuhan yang berfokus pada kebutuhan dasar komunitas, yang berkaitan dengan kebiasaan atau pola perilaku masyarakat yang tidak sehat, ketidakmampuan masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan internal dan eksternal.
Intervensi keperawatan mencakup :
Pendidikan kesehatan / keperawatan komunitas.
Mendemonstrasikan keterampilan dasar yang dapat dilakukan di komunitas.
Intervensi keperawatan yang memerlukan keahlian perawat seperti : melakukan konseling pada remaja, wanita, usila, pasangan yang akan menikah, dll.
Kerjasama lintas program dan lintas sektoral dalam mengatasi masalah kesehatan di komunitas.
Rujukan keperawatan dan non keperawatan apabila diperlukan
Sistem Rujukan
Adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melaksanakan pelimpahan tanggung jawab timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara vertikal maupun horizontal. Pelayanan kesehatan masyarakat terdiri dari 3 bentuk yaitu :
1. Pelayanan kesehatan tingkat pertama ( primary health care )
Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit ringan dan masyarakat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau promosi kesehatan. Oleh karena jumlah kelompok ini didalam suatu populasi sangat besar ( lebih kurang 85% ), pelayanan yang diperlukan oleh kelompok ini bersifat pelayanan kesehatan dasar ( basic health services ), atau juga merupakan pelayanan kesehatan primer atau utama ( primary health care ). Bentuk pelayanan ini di Indonesia adalah puskesmas yaitu puskesmas pembantu, puskesmas keliling dan balkesmas.
2. Pelayanan kesehatan tingkat kedua ( secondary health service )
Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan oleh kelompok masyarakat yang memerlukan perawatan inap yang sudah tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan primer. Bentuk pelayanan ini misalnya rumah sakit tipe C dan D memerlukan tersedianya tenaga – tenaga spesialis.
3. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga ( tertiary health service )
Pelayanan kesehatan ini diperlukan oleh kelompok masyarakat atau pasien yang tidak dapat ditangani oleh pelayanan kesehatan sekunder. Pelayanan sudah komplek dan memerlukan tenaga – tenaga super spesialis.
Lingkungan hidup sebagai faktor penyebab penyakit
Nutrisi yang baik dan memadahi sebagai hasil kemajuan teknologi pertanian dan pengolahan makanan, kemajuan teknologi, transportasi dan komunikasi, mampu menurunkan angka kesakitan dan angka kematian. Demikian juga penyediaan air bersih serta fasilitas sanitasi lainya telah berkembang sedemikian rupa, sehingga mampu memperpanjang usia penduduk. Nutrisi mempengaruhi daya tahan seseorang terhadap penyakit menular, maka kesehatan lingkungan biasanya menentukan sering atau tidaknya seseorang berhibungan dengan bakteri, virus dan parasit yang menyebabkan kematian. Jika fasilitas air dan selokan mudah didapat namun penduduk tidak tahu, penggaruh lingkungan terhadap timbulnya penyakit, maka tidak dapat diharapkan penggunaan fasilitas tersebut secara baik. Sedangkan penangganan selokan serta pembuangan kotoran manusia yang tidak semestinya akan mencemari ketersediaan air, tanah serta perumahaan dengan kuman – kuman penyakit. Penyakit dan kematian yang disebabkan pencemaran lingkungan oleh kotoran manusia dapat menelan korban yang jumlahnya lebih besar dari pada pencemaran industri. Selokan yang digali adalah sumber penyakit saluran cerna ( diare, tifus dan sebagainya ) yang perlu disadari. Salah satu penyakit yang disebabkan tingkat kesehatan lingkungan yang tidak memadai pada kasus ini yaitu diare.
Diare adalah penyakit saluran cerna yang ditandai oleh buang air besar yang encer dengan atau tanpa darah dan muntah – muntah. Penyakit tersebut disebabkan oleh kerusakan organik atau fungsional saluran cerna baik karena serangan kuman penyakit maupun karena keracunan akibat pencemaran makan oleh kuman atau bahan tertentu. Biasanya penyakit ini disebabkan oleh faktor kesehatan lingkungan serta kesehatan perorangan yang tidak menguntungkan. Diare sangat berbahaya pada anak-anak karena mereka sangat cepat kehilangan dan kekurangan air dengan sangat cepat.
Penyebab kuman penyakit diare yang masuk kedalam tubuh melalui :
Minuman yang kotor, contohnya air darisuatu empang atau sungai, sumur atau sumber mata air yang disimpan dalam tempat penyimpan yang kotor.
Makanan yang kotor, misalanya dicuci dengan tidak baik, makanan yang tinggal diluar atau tempat panas terlalu lama atau makanan yang tidak dilindungi dari debu, lalat atau binatang.
Makanan tidak sehat, misalnya makanan yang dimasak tidak cukup lama seperti daging yang disate.
Tangan kotor misalnya sewaktu makanan dimakan dengan tangan yang tidak dicuci bersih setelah buang tinja atau setelah bekerja.
Gizi dan Fungsinya
Untuk mencapai kesehatan yang optimal diperlukan makanan yang bukan sekedar makanan, tetapi makanan yang mengandung gizi atau zat – zat gizi. Zat – zat makanan yang diperlukan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan ini dikelompokan menjadi 5 macam, yakni protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral. Fungsi – fungsi zat makanan itu antara lain :
Protein, diperoleh dari makanan yang berasal dari tumbuh – tumbuhan ( protein nabati ), dan makanan dari hewan ( protein hewani ).
Fungsi protein bagi tubuh antara lain :
a) Membangun sel – sel yang rusak
b) Membentuk zat – zat pengatur, seperti enzim dan hormon
c) Membentuk zat inti energi ( 1 gram energi menghasilkan 4,1 kalori )
Lemak, berasal dari minyak goreng, daging, margarin dan sebaganya.
Fungsi pokok lemak bagi tubuh ialah :
a) Menghasilkan kalori terbesar dalam tubuh manusia ( 1 gram lemak menghasilkan 9,3 kalori).
b) Sebagai pelarut vitamin A,D, E, dan K
c) Sebagai pelindung terhadap bagian – bagian tubuh tertentu dan pelindung bagian tubuh pada temperatur rendah
Karbohidrat, fungsi karbohidrat adalah salah satu pembentuk energi yang paling murah karena pada umumnya sumber karbohidrat berasal dari tumbuh – tumbuhan ( beras, jagung, singkong, dan sebagainya ) yang merupakan makanan pokok.
Vitamin dibedakan menjadi dua yaitu vitamin larut air ( vit. A&B ), dan vitamin larut lemak ( vit.A,D,E, dan K.)
Mineral terdiri dari zat kapur (Ca), zat besi (Fe), zat flour (F), natrium (Na) dan Chlor (Cl), kalium (K) dan iodium (I), secara umum fungsi mineral adalah sebagai zat dari zat yang aktif dalam metabolisme atau sebagai bagian yang penting struktur sel dan jaringan.
Selain itu terdapat juga penyakit -penyakit atau gangguan – gangguan kesehatan akibat dari kelebihan atau kekurangan zat gizi, dan yang merupakan msalah kesehatan masyarakat,
antara lain :
Peyakit kurang kalori dan protein ( KKP )
Penyakit ini terjadi karena ketidakseimbangan antara konsumsi kalori/karbohidrat dan protein dengan kebutuhan energi atau terjadinya defisiensi atau defisit energi dan protein.biasanya terjadi pada anak balita.
Penyakit kegemukan ( obesitas )
Penyakit ini terjadi karna ketidakseimbangan antara konsumsi kalori dan kebutuhan energi, yakni konsumsi kalori terlalu berlebih dibandingkan dengan kebutuhan atau pemakaian energi.
Anemia ( penyakit kurang darah )
Penyakit ini tarjadi karena konsumsi zat besi ( Fe ) pada tubuh tidak seimbang atau kurang dari kebutuhan tubuh.
Zerophthalmia ( defisiensi vitamin A )
Penyakit ini disebabkan karena kekurangan konsumsi vitamin A dalam tubuh. Gejala penyakit ini adalah kekeringan epitel biji mata dan kornea, karena glandula lacrimaris menurun.
Penyakit gondok endemik
Zat iodium merupakan zat gizi esensial bagi tubuh karena merupakan kompinen dari hormon thyroxin. Zat iodium ini dikonsentrasikan dalam kelenjar gondok ( glandula thyroidea ) yang digunakan dalam sintesa hormon thyroxin.
Keluarga Berencana ( KB )
KB adalah suatu cara untuk mencegah kehamilan agar ibu dapat melahirkan anak yang diinginkan sesuai dengan perencanaan kelurga yang sehat.
a. Manfaat dari KB :
Mencegah kurang darah pada ibu.
Ibu dan anak tetap sehat.
Rumah tangga lebih terawatt
b. Waktu yang tepat untuk mengikuti KB :
Jumlah anak sudah lebih dari 2
Anak bungsu berumur kurang dari 2 tahun
Usia ibu kurang dari 20 tahun, sudah mempunyai anak
Usia ibu lebih dari 35 tahun dan sudah mempunyai anak
c. Alat kontrasepsi KB yaitu :
Pil
Suntikan
Implan atau susuk
Kondom
IUD ( alat kontrasepsi dalam rahim )
BAB III
TINJAUAN KASUS
Disebuah desa nelayan muara buaya terdapat kelompok nelayan sebagai nelayan yang tidak mempunyai perahu untuk melaut sehingga mereka menjadi penyewa perahu setiap hari untuk berlayar mencari ikan, rata – rata kehidupan nelayan di sana sangat memprihatinkan karena kebutuhan ekonomi yang semakin berat, desa Muara Buaya di huni oleh 59 KK dan terdiri dari 400 jiwa. Di desa muara karang sudah ada 1 puskesmas. Pada bulan Oktober 2009 ini, musim panas dan jarang sekali ada hujan sehingga sumur – sumur penduduk banyak yang berkurang airnya bahkan ada yang kering. Penghasilan masyarakat disana hanya cukup untuk memberikan makan sehari – hari keluarganya. Mereka termasuk keluarga pra sejahtera. Puskesmas yang ada hanya ada 2 orang dokter, dokter gigi dan dokter umum, perawat kesehatan masyarakat hanya 1 orang, 1 orang bidan dan 1 orang perawat lainnya. Masyarakat disana banyak yang menderita diare karena kurangnya air dan rata – rata penduduk tidak ber KB, kurang olah raga, makan makanan yang kurang gizi, ada sebuah SD dan SMP, agar anak – anak dapat sekolah, tetapi banyak anak – anak yang setelah lulus SD tidak meneruskan sekolah karena mereka harus membantu orang tua bekerja, untuk anak laki – laki membantu ayahnya mencari ikan dan untuk anak perempuan membantu ibu membuat ikan asin. Ibu – ibu disana belum terbiasa membawa anaknya untuk imunisasi.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Asuhan Keperawatan
1.Pengkajian :
Yang perlu dikaji pada kelompok atau komunitas adalah :
a. Cocr atau inti : data demograf kelompok atau komunitas yang terdiri : umur, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai – nilai, keyakinan serta riwayat timbulnya kelompok atau komunitas.
B. Delapan subsistem yang mempengaruhi komunitas ( Betty Neuman )
Perumahan : rumah yang dihuni oleh penduduk, penerangan, sirkulasi dan kepadatan
Pendidikan : apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan
Keamanan dan keselamatan di lingkungan tempat tinggal : apakah tidak menimbulkan stress
Politik dan kebijakan pemerintah terkait dengan kesehatan :
apakah cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapat pelayanan di berbagai bidang termasuk kesehatan
Pelayanan kesehatan yang tersedia untuk melakukan deteksi dini gangguan atau merawat atau memantau apabila gangguan sudah terjadi
Sistem komunikasi : sarana komunikasi apa saja yang dapat dimanfaatkan di komunitas tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan nnutrisi misalnya televisi, radio, koran, atau leaflet yang diberikan kepada komunitas
Ekonomi : tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah sesuai dengan UMR ( Upah Minimum Regional ), di bawah UMR atau dinas UMR sehingga upaya pelayanan kesehatan dapat terjangkau, misalnya anjuran untuk konsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi tersebut
Rekreasi : apakah tersedia sarananya, kapan saja dibuka, dan apakah biayanya terjangkau oleh komuitas. Rekreasi ini hendaknya dapat digunakan komunitas untuk mengurangi sterss
C. Status kesehatan komunitas
Status kesehatan komunitas dapat dilihat dari biostatistik dan vital statistik, antara lain angka mortalitas, angka morbiditas, IMR, MMR, serta cakupan imunisasi dan KB.
D. Prioritas Masalah
Prioritas primer yang kelompok dapatkan dari masalah ini yaitu :
Diare yang disebabkan oleh tidak adanya air bersih
Ibu – ibu tidak terbiasa membawa anaknya untuk imunisasi
Prioritas masalah sekunder yang kelompok dapatkan dari masalah ini yaitu :
PUS ( Pasangan Usia Subur ) yang tidak ber KB
Kurangnya makan makanan yang bergizi karena termasuk keluarga yang pra sejahtera
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan keperawatan komunitas adalah suatu asuhan keperawatan yang dilakukan kepada individu, keluarga dan masyarakat disuatu komunitas tertentu. Pada kasus ini kelompok kami membahas tentang asuhan keperawatan komunitas nelayan di Desa Muara Buaya.
Masalah kesehatan yang muncul di komunitas Desa Muara Buaya yaitu diare yang disebabkan oleh tidak tersedianya air bersih, pelayanan kesehatan yang dilakukan yaitu memberikan penyuluhan tentang cara penangan diare, memberikan cairan oralit atau cairan gula garam, menganjurkan masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan dan mengajarkan kepada masyarakat untuk selalu mencuci tangan sebelum makan. Banyaknya pasangan usia subur yang belum ber KB, ibu–ibu yang tidak terbiasa membawa anaknya untuk imunisasi, serta kurangnya perawatan diri dan lingkungan. Pelayanan yang dilakukan yaitu melakukan pendidika kesehatan tentang pentingnya dan manfaat KB, pentingnya imunisasi serta perawatan diri dan lingkungan.
Peran petugas kesehatan sangat penting untuk menangani masalah kesehatan yang muncul di Desa Muara Buaya ini serta partisipasi dari komunitas nelayan itu sendiri agar terciptanya lingkungan yang sehat. Jika lingkungan didesa tersebut sudah baik maka insiden penyakit diare akan berkurang.
KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS
Posted on 28 April 2009 by andaners
KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS
(konsep dasar keperawatan)
A. Falsafah
Keyakinan terhadap nilai kemanusiaan yang menjadi pedoman dalam melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat baik untuk individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
1. Perawatan Kesehatan Masyarakat adalah pekerjaan luhur dan manusiawi yang ditujukan untuk klien.
2. Perawatan Kesehatan Masyarakat adalah upaya berdasarkan kemanusiaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bagi terwijudnya manusia sehat khususnya dan masyarakat yang sehat pada umumnya.
3. Pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat harus terjangkau dan dapat diterima semua orang.
4. Upaya promotif dan preventif merupakan upaya pokok tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif.
5. Perawat Kesehatan Masyarakat sebagai provider dan masyarakat sebagai consumer pelayanan kesehatan , menjamin suatu hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam kebijakan dan pelayanan keearah peningkatan status kesehatan masyarakat
6. Pengembangan tenaga kesehatan masyarakat secara berkesinambungan..
7. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas kesehatan.
B. Pengertian
1. WHO (1959)
Lapangan perawatan khusus yang merupakan gabungan ketrampilan ilmu keperawatan,ilmu kesehatan masyarakat dan bantuan sosial, sebagai bagian dari program kesehatan masyarakat secara keseluruhan guna meningkatkan kesehatan, penyempurnaan kondisi sosial, perbaikan lingkungan fisik, rehabilitasi, pencegahan penyakit dan bahaya yang lebih besar, ditujukan kepada individu, keluarga, yang mempunyai masalah dimana hl itu mempengaruhi masyarakat secara keseluruhan.
2. Ruth B Freeman
Suatu lapangan khusus bidang keperawatan dimana teknik keperawatan, ketrampilan berorganisasi diterapkan dalam hubungan yang serasi kepada ketrampilan anggota profesi kesehatan lain dan kepada tenaga sosial lain demi untuk memelihara kesehatan masyarakat.
3. American Nursing Association (ANA)
Suatu sintesa dari praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan penduduk.
4. Badan Kerja Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Suatu bidang dalam keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peranserta aktif masyarakat.
Ilmu Keperawatan
Peran serta Masyarakat Kesehatan Masyarakat
Tiga komponen dasar ilmu Keperawatan Kesehatan Masyarakat
Konsep keperawatan dikarakteristikan oleh 4 konsep pokok yaitu:
1. Manusia
2. Kesehatan
3. Keperawatan
4. Lingkungan
Gambar 2
Paradigma Keperawatan
1. Konsep Manusia
Manusia adalah makhluk bio-psiko-sosial dan spiritual yang utuh dan unik, dalam arti merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani dan unik karena mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai dengan tingkat perkembangannya. (Konsorsium Ilmu kesehatan, 1992)
Manusia selalu berusaha untuk memahami kebutuhannya melalui berbagai upaya antara lain dengan selalu belajar dan mengembangkan sumber-sumber yang diperlukan sesuai dengan potensi dan kemampuan yang dimilikinya. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia secara terus menerus mengahadapi perubahan lingkungan dan selalu berusaha beradaptasi terhadap pengaruh lingkungan
Gambar. 3
Dimensi manusia sebagai satu kesatuan utuh antara aspek fisik, intelektual, emosional, social-kultural, spiritual dan lingkungan ( Dikutip dari Taylor C. dkk. Fundamental of Nursing, 1989)
Manusia sebagai sasaran pelayanan atau asuhan keperawatan dalam praktek keperawatan. Sebagai sasaran praktek keperawatan klien dapat dibedakan menjadi individu, keluarga dan masyarakat.
a. Individu sebagai klien
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi, psikologi, social dan spiritual. Peran perawat pada individu sebagai klien, pada dasarnya memenuhi kebutuhan dasarnya mencakup kebutuhan biologi, social, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurang kemauan menuju kemandirian pasien/klien.
b. Keluarga sebagai klien
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat secara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara perorangan maupun secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan. Keluarga dalam fungsinya mempengaruhi dan lingkup kebutuhan dasar manusia dapat dilihat pada Hirarki Kebutuhan Dasar Maslow yaitu kebutuhan fisiologis, rasa aman dan nyaman, dicintai dan mencintai, harga diri dan aktualisasi diri.
Gambar. 4
Hirarki Maslow tentang Kebutuhan Dasar manusia
Beberapa alasan yang menyebabkan keluarga merupakan salah satu focus pelayanan keperawatan yaitu:
1) Keluarga adalah unit utama dalam masyarakat dan merupakan lembaga yang menyangkut kehidupan masyarakat
2) Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah, memperbaiki atau mengabaikan maslah kesehatan dalam kelompoknya sendiri. Hampir setiap masalah kesehatan mulai dari awal sampai pada penyelesaiannya akan dipengaruhi keluarga. Keluarga mempunyai peran utama dalam pemeliharaan kesehatan seluruh anggota keluarga.
3) Masalah kesehatan dalam keluarga saling berkaitan. Penyakit pada salah satu anggota keluarga akan mempengaruhi seluruh anggota keluarga tersebut. Peran dari anggota-anggota keluarga akan mengalami perubahan, bila salah satu angota menderita sakit. Disisi lain status kesehatan dari klien juga sebagian akan ditentkan oleh kondisi keluarganya.
4) Dalam merawat
c. Masyarakat sebagai klien
Kesatuan hidup manusia yang brinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tetentu yang bersifat terus menerus dan terikat oleh suatu indentitas bersama
Ciri-ciri:
1) Interaksi antar warga
2) diatur oleh adat istiadat, norma, hukum dan peraturan yang khas
3) Suatu komuniatas dalam waktu
4) identitas yang kuat mengikat semua warga
2. Kesehatan
Sehat didefinisikan sebagai kemampuan melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif (Parson).
Kesehatan adalah proses yang berlangsung mengarah kepada kreatifitas, konstruktif dan produktif (Paplau).
Menurut HL Bloom ada 4 faktor yang mempengaruhi kesehatan
1) Keturunan
2) Perilaku
3) Pelayanan kesehatan
4) Lingkungan
Sehat merupakan tujuan dalam pemberian pelayanan keperawatan , dimana kondisi sehat-sakit berada dalam suatu rentang dari kondisi sehat optimal sampai dengan status kesehatan yang terendah yaitu kematian dan kondisi normal berada di tengah.
SEHAT OPTIMAL
SEHAT
NORMAL
SAKIT
KEMATIAN
Gambar 5.
Rentang sehat-sakit
sebagai skala hipotesa kondisi sehat-sakit ( Taylor C. dkk )
3. Keperawatan
Pelayanan esensial yang diberikan oleh perawat terhadap individu, keluarga , kelompok dan masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dengan menggunakan proses keperawatan untuk mencapai tingkat kesehatan yang optimal.
Keperwatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, social dan spiritual secara komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia.
Asuhan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik maupun mental, keterbatasan pengetahuan serta kurang kemauan menuju kepada kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri. Kegiatan ini dilakukan dalam upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan serta pemeliharaan kesehatan dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan utama (Primary Health care) untuk memungkinkan setiap orang mencapai kemampuan hidup sehat dan produktif. Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan wewenang, tanggung jawab serta etika profesi keperawatan.
Sebagai suatu profesi, keperawatan memiliki falsafah yang bertujuan mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan. Pertama, Keperawatan menganut pandangan yang holistic terhadap manusia yaitu keutuhan sebagai makhluk bio-psiko-sosial-spiritual. Kedua, kegiatan keperawatan dilakukan dengan pendekatan humanistic dalam arti menghargai dan menghormati martabat manusia, memberi perhatian kepada klien serta menjunjung tinggi keadilan bagi semua manusia. Ketiga, keperawatan bersifat universal dalam arti tidak membedakan atas ras, jenis kelamin, usia, warna kulit, etnik, agama, aliran politik dan status ekonomi social. Keempat, keperawatan adalah bagian integral dari pelayanan kesehatan serta yang kelima, keperawatan menganggap klien sebagai partne aktif dalam arti perawat selalu bekerjasama dengan klien dalam pemberian asuhan keperawatan.
4. Lingkungan
Lingkungan dalam paradigma keperawatan berfokus pada lingkungan masyarakat, dimana lingkungan dapat mempengaruhi status kesehatan manusia. Lingkungan di sini meliputi lingkungan fisik, psikologis, social budaya dan lingkungan spiritual. Untuk memahami hubungan lingkungan dengan kesehatan masyarakat (individu, keluarga, kelompok dan masyarakat) dapat digunakan model segitiga agen-hospes-lingkungan atau agent-host-environment triangle model yang dikemukakan oleh Leavelll,(1965), dimana ketiga komponen saling berhubungan dan dapat berpengaruh terhadap status kesehatan penduduk.
AGENT/PENYEBAB
LINGKUNGAN HOSPES/MANUSIA
Gambar 6
Model Leavell. Agen, hospes dan lingkungan saling berhubungan dan mempengaruhi kesehatan (Taylor.C. dkk, Fundamental of Nursing, 1989)
C. Asumsi dasar
1. Sistem pelayanan adalah kompleks
2. Pelayanan kesehatan (primer, sekunder dan tertier) merupakan komponen dari pelayanan kesehatan.
3. Keperawatan sebagai subsistem pelayanan kesehatan merupakan hasil produk pendidikan, riset yang dilandasi praktek.
4. Focus utama Perawatan Kesehatan Masyarakat adalah primery care.
5. Perawatan Kesehatan Masyarakat terutama terjadi ditatanan kesehatan utama.
D. Pandangan /Keyakinan
1. Pelayanan kesehatan sebaiknya tersedia, dapat dijangkau, dapat diterima oleh semua orang.
2. Penyusunan kebijaksanaan kesehatan seharusnya melibatkan penerima pelayanan kesehatan.
3. Perawat sebagai pemberi pelayanan kesehatan dan klien sebagai penerima pelayanan kesehatan dapat membentuk kerjasama untuk mendorong dan mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan.
4. Lingkungan berpengaruh terhadap kesehatan penduduk, kelompok, keluarga dan individu.
5. Pencegahan penyakit sangat diperlukan untuk peningkatan kesehatan.
6. Kesehatan merupakan tanggung jawab individu.
7. Klien merupakan anggota tetap team kesehatan. Individu dalam komunitas bertanggung jawab untuk kesehatan sendiri dan harus didorong serta dididik untuk berperan dalam pelayanan kesehatan.
E. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan dan memampuan masyarakat secara meyeluruh dalam memelihara kesehatannya untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal secara mandiri.
2. Tujuan khusus
a. Dipahaminya pengertian sehat dan sakit oleh masyarakat.
b. Meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat untuk melaksanakan upaya perawatan dasar dalam rangka mengatasi masalah keperawatan.
c. Tertanganinya kelompok keluarga rawan yang memerlukan pembinaan dan asuhan keperawatan.
d. Tertanganinya kelompok masyarakat khusus/rawan yang memerlukan pembinaan dan asuhan keperawatan di rumah, di pandi dan di masyarakat.
e. Tertanganinya kasus-kasus yang memerlukan penanganan tindak lanjut dan asuhan keperawatan di rumah.
f. Terlayaninnya kasus-kasus tertentu yang termasuk kelompok resiko tinggi yang memerlukan penanganan dan asuhan keperawatan di rumah dan di puskesmas.
g. Teratasi dan terkendalinya keadaan lingkungan fisik dan sosial untuk menuju keadaan sehat yang optimal.
F. Ruang Lingkup
1. Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan
a. Penyuluhan kesehatan
b. Peningkatan gizi
c. Pemeliharaan kesehatan perorangan
d. Pemeliharaan kesehatan lingkungan
e. Olahraga teratur
f. Rekreasi
g. Pendidikan seks
2. Preventif
Upaya preventif untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan terhadap individu, keluarga kelompok dan masyarakat melalui kegiatan:
a. Imunisasi
b. Pemeriksaan kesehatan berkala melalui posyandu, puskesmas dan ki\unjungan rumah
c. Pemberian vitamin A, Iodium
d. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan meyusui
3. Kuratif
Upaya kuratif bertujuan untuk mengobati anggota keluarga yang sakit atau masalah kesehatan melalui kegiatan:
a. Perawatan orang sakit dirumah
b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut dari Pukesmas atau rumah sakit
c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis
d. Perawatan buah dada
e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir
4. Rehabilitatif
Upaya pemulihan terhadap pasien yang dirawat dirumah atau kelompok-kelompok yang menderita penyakit tertentu seperti TBC, kusta dan cacat fisik lainnya melalui kegiatan:
a. Latihan fisik pada penderita kusta, patah tulang dan lain sebagainya
b. Fisioterapi pada penderita strooke, batuk efektif pada penderita TBC dll
5. Resosialitatif
Adalah upaya untuk mengemabalikan penderita ke masyarakat yang karena penyakitnya dikucilkan oleh masyarakat seperti, penderita AIDS, kusta dan wanita tuna susila.
G. Sasaran
Individu, keluarga, kelompok dam masyarakat baik yang sehat atau sakit atau yang mempunyai masalah kesehatan karena ketidaktahuan, ketidakmauan serta ketidakmampuan.
Prioritas pelayanan Perawatan Kesehatan Masyarakat difokuskan pada keluarga rawan yaitu :
1. Keluarga yang belum terjangkau pelayanan kesehatan, yaitu keluarga dengan:
a. Ibu hamil tertenti yang belum ANC.
b. Ibu nifas yang persalinannya ditolong oleh dukun dan neonatusnya.
c. Balita tertentu.
d. Penyakit kronis menular yang tidak bisa diintervensi oleh program.
e. Penyakit endemis.
f. Penyakit kronis tidak menular.
g. Kecacatan tertentu (mental atau fisik).
2. Keluarga dengan resiko tinggi
a. Ibu hamil dengan masalah gizi.
1) anemia gizi berat (HB kurang dari 8 gr%)
2) Kurang Energi Kronis (KEK)
b. Ibu hamil dengan resiko tinggi lai (perdarahan, infeksi, hipertensi)
c. Balita dengan BGM
d. Neonatus dengan BBLR.
e. Usia lanjut jompo.
f. Kasus percobaan bunuh diri.
3. Keluarga dengan tindak lanjut perawatan
a. Drop out tertentu
1) Ibu hamil
2) Bayi
3) Balita dengan keterlambatan tumbuh kembang.
4) Penyakit kronis atau endemis.
b. Kasus pasca keperawatan
1) Kasus pasca keperawatan yang dirujuk dari institusi pelayanan kesehatan.
2) Kasus katarak yang dioperasi di puskesmas.
3) Persalinan dengan tindakan.
4) Kasus psikotik.
5) Kasus yang seharusnya dirujuk yang tidak dilaksanakan rujukannya.
4. Pembinaan kelompok khusus.
Kelompok yang rawan dan rentan terhadap masalah kesehatan
a. Terikat dalam institusi, misalnya
1) Panti
2) Rutan/lapas
3) Pondok pesantren
4) Lokalisasi/WTS.
b. Tidak terikat dalam institusi, misalnya:
1) Karang wredha
2) Karang balita
3) KPKIA
4) Kelompok pekerja informal
5) Perkumpulan penyandang penyakit tertentu (jantung, asma, DM dan lain-lain ).
6) Kelompok remaja.
5. Pembinaan desa atau masyarakat bermasalah
1. Masyarakat di daerah endemis suatu penyakit misalnya endemis malaria, filariasis, HHF, diare.
2. Masyarakat didaerah dengan keadaan lingkungan kehidupan buruk, misalnya derah kumuh di kota besar.
3. Masyarakat di daerah yang mempunyai masalah yang menonjol dibanding dengan daerah lain, misalnya daerah dengan AKB tinggi.
4. Masyarakat di daerah yang mempunyai masalah kesenjangan pelayanan kesehatan lebih tinggi dari daerah sekitar, misalnya cakupan ANC rendah, immunisasi rendah.
5. Masyarakat di daerah pemukiman baru, yang diperkirakan akan mengalami hambatan dalam melaksanakan adaptasi kehidupannya, seperti daerah transmigrasi, pemukiman masyarakat terasing.
H. Kegiatan
1. Memberikan asuhan keperawatan individu, keluarga dan kelompok khusus melalui home care.
2. Penyuluhan kesehatan
3. Konsultasi dan problem solving
4. Bimbingan
5. Melaksanakan rujukan
6. Penemuan kasus
7. Sebagai penghubung antara masyarakat dengan unit kesehatan
8. Melaksanakan asuhan keperawatan komunitas
9. Melakukan koordinasi dalam berbagai kegiatan asuhan keperawatan komunitas
10. Kerjasama lintas program dan lintas sektoral
11. Memberikan tauladan
12. Ikut serta dalam penelitian
I. Prinsip dasar dalam praktek perawatan kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut:
1. Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat
2. Sasaran terdiri dari, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
3. Perawat kesehatan bekerja dengan masyarakat bukan bkerja untuk masyarakat.
4. Pelayanan keperawatan yang diberikan lebih menekankan pada upaya pomotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya kuratif dan rehabilitatif.
5. Dasar utama dalam peayanan perawatan kesehatan masyarakat adalah menggunakan pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dalam proses keperawatan.
6. kegiatan utama perawatan kesehatan mayarakat adalah dimasyarakat dan bukan di rumah sakit.
7. Pasien adalah masyarakat secara keseluruhan baik yang sakit maupun yang sehat.
8. Perawatan kesehatan masyarakat ditkankan kepada pembinaan perilaku hidup sehat masyarakat.
9. Tujuan perawatan kesehatan masyarakat adalah meningkatkan fungsi kehidupan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan seoptimal mungkin.
10. Perawat kesehatan masyarakat tidak bekerja secara sendiri tetapi bekerja secara team.
11. Sebagian besar waktu dari seorang perawat kesehatan masyarakat digunakan untuk kegiatan meningkatkan kesehatan, pencegahan penyakit, melayani masyarakat yang sehat atau yang sakit, penduduk sakit yang tidak berobat ke puskesmas, pasien yang baru kembali dari rumah sakit.
12. Home visite sangat penting.
13. Pendidikan kesehatan merupakan kegiatan utama.
14. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakan harus mengacu pada sistem pelayanan kesehatan yang ada.
15. Pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan di institusi pelayanan kesehatan yaitu puskesmas, institusi seperti sekolah, panti, dan lainnya dimana keluarga sebagai unit pelayanan.
J. Pendekatan
Contoh pendekatan yang dapat digunakan:
1. Problem solving approach
Pendekatan pemecahan masalah yang dituangkan dengan menggunakan proses keperawatan.
2. Family approach
Pendekatan terhadap keluarga binaan
3. Case Approach
Pembinaan dilakukan berdasar kasus yang datang ke puskesmas yang dinilai memerlukan tindak lanjut.
4. Community approach
Pendekatan dilakukan terhadap masyarakat daerah binaan melalui survey mawas diri dengan melibatkan partisipasi masyarakat.
K. Peran perawat komunitas dalam asuhan keperawatan
Komunitas adalah kelompok sosial yang tingga dalam suatu tempat, saling berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interest yang sama. (WHO).
Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana mesekak tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama (Linda Jarvis)
Komunitas dipandang sebagai target pelayanan kesehatan sehingga diperlukan suatu kerjasama yang melibatkan secara aktif masyarakat untuk mencapai peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal, untuk itu dalam pelaksanaan asuhan keperawatan yang diberikan perawat komunitas merupakan suatu upaya yang esensial atau sangat dibutuhkan oleh komunitas, mudah dijangkau, dengan pembiayaan yang murah, lebih ditekankan pada penggunaan teknologi tepat guna.
Peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dimana individu, keluarga maupun masyarakat sebagai pelaku kegiatan upaya peningkatan kesehatan serta bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri berdasrkan azas kebersamaan dan kemandirian.
Perawatan Kesehatan Masyarakat merupakan sintesa dari praktek keperawatan dan praktek kesehatan masyarakat yang diaplikasikan untuk meningkatkan kesehatan dan pemeliharaan kesehatan dari masyarakat. Perawatan Kesehatan Masyarakat mempunyai tujuan membantu masyarakat dalam upaya meningkatkan kesehatan dan pencegahan terhadap penyakit melalui:
1. Pemberian asuhan keperawatan secara langsung kepada individu, keluarga, dan kelompok dalam masyarakat, dengan strategi intervensi yaituproses kelompok, pendidikan kesehatan serta kerjasama (partnership).
2. Memperhatikan secara langsung terhadap status kesehatan seluruh masyarakat secara komprehensive.
Pada Perawatan Kesehatan Masyarakat harus mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu:
1. Kemanfaatan
Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang besar bagi komunitas.
2. Kerjasama
Kerjasaman dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral.
3. Secara langsung
Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien dan lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan.
4. Keadilan
Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari komunitas itu sendiri.
5. Otonomi
Klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melaksanakan beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada.
Perawat komunitas dapat bekerja diberbagai tatanan:
1. Klinik rawat jalan
2. Kantor kesehatan
3. Kesehatan kerja
4. Sekolah
5. Rumah
6. Perkemahan
7. Institusi pemeliharaan kesehatan
8. Tempat pengungsian
Perawat di komunitas dapat bekerja sebagai:
1. Perawat keluarga
2. Perawat sekolah
3. perawat kesehatan kerja
4. perawat gerontologi
Perawat keluarga
Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat keperawatan tingkat kesehatan masyarakat yang dipusatkan pada keluarga sebagai satu kesatuan yang dirawat dengan sehat sebagai tujuan pelayanan dan perawatan sebagai upaya (Bailon dan Maglaya, 1978).
Perawat keluarga adalah :
Perawat teregistrasi dan telah lulus dalam bidang keperawatan yang dipersiapkan untuk praktek memberikan pelayanan individu dan keluarga disepanjang rentang sehat sakit. Praktek ini mencakup pengambilan keputusan independen dan interdependen dan secara langsung bertanggung gugat terhadap keputusan klinis.
Peran perawat keluarga adalah melaksanakan asuhan keperawatan keluarga, berpartisipasi dan menggunakan hasil riset, mengembangkan dan melaksanakan kebijakan di bidang kesehatan, kepemimpinan, pendidikan, case managemen dan konsultasi.
Perawat kesehatan sekolah
Keperawatan sekolah adalah: keperawatan yang difokuskan pada anak ditatanan pendidikan guna memenuhi kebutuhan anak dengan mengikutsertakan keluarga maupun masyarakat sekolah dalam perencanaan pelayanan (Logan, BB, 1986)
Perawatan kesehatan sekolah mengaplikasikan praktek keperawatan untuk memenuhi kebutuhan unit individu, kelompok dan masyarakat sekolah.
Keperawatan kesehatan sekolah merupakan salah satu jenis pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk mewujudkan dan menumbuhkan kemandirian siswa untuk hidup sehat, menciptakan lingkungan dan suasana sekolah yang sehat. Fokus utama perawat kesehatan sekolah adalah siswa dan lingkunganya dan sasaran penunjang adalah guru dan kader.
Perawat kesehatan kerja
Perawatan kesehatan kerja adalah penerapan prinsip-prinsip keperawatan dalam memelihara kelestarian kesehatan tenaga kerja dalam segala bidang pekerjaan (American Asociation of Occupational Health Nursing)
Perawat kesehatan kerja mengaplikasikan praktek keperawatan untuk memenuhi kebutuhan unik individu, kelompok dan masyarakat di tatanan industri, pabrik, tempat kerja, tempak konstruksi, universitas dan lain-lain.
Lingkup praktek keperawatan kesehatan kerja mencakup pengkajian riwayat kesehatan, pengamatan, memberikan pelayanan kesehatan primer konseling, promosi kesehatan, administrasi management quality asurance, peneliti dan kolaburasi dengan komunitas.
Perawat gerontologi
Perawatan gerontologi atau gerontik adalah ilmu yang mempelajari dan memberikan pelayanan kepada orang lanjut usia yang dapat terjadi di berbagai tatanan dan membantu orang lanjut usia tersebut untuk mencapai dan mempertahankan fungsi yang optimal.
Perawat gerontologi mengaplikasikan dan ahli dalam memberikan pelayanan kesehatan utama pada lanjut usia dank keluarganya dalam berbagai tatanan pelayanan. Peran lanjut perawat tersebut independen dan kolaburasi dengan tenaga kesehatan profesional.
Lingkup praktek keperawatan gerontologi adalah memberikan asuhan keperawatan, malaksanakan advokasi dan bekerja untuk memaksimalkan kemampuan atau kemandirian lanjuy usia, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan, mencegah dan meminimalkan kecacatan dan menunjang proses kematian yang bermartabat.
Perawat gerontologi dalam prakteknya menggunakan managemen kasus, pendidikan, konsultasi , penelitian dan administrasi.
Format Pengkajian Keperawatan Komunitas
Posted on 26 Maret 2010 by andaners
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
PENGKAJIAN ASKEP KOMUNITAS
Pengkajian dilakukan dengan teknik survey atau sensus terhadap tiap responden / tiap keluarga, kemudain hasil pengkajian tersebut dituangkan kedalam tiap-tiap dimensi diatas dalam bentuk pengklasifikasian data/tabulasi data sehingga akan terlihat bagaimana distriusi datanya. UNTUK DOWNLOAD FORMAT PENGKAJIAN KOMUNITAS DALAM BENTUK FILE WORD.DOC klik berikut ini: Format PENGKAJIAN keperawatan komunitas
DIMENSI LOKASI
(data Dimensi lokasi bisa mengambil dari data Rt/Rw/Desa/Kecamatan)
Batasan Komunitas
Batas wilayah dan peta wilayah dari tempat praktek
Karakteristik batasan wilayah (zona wilayah)
Lokasi Pelayanan Kesehatan
Tempat dan jarak pelayanan kesehatan
Cara mencapai lokasi yankes
Gambaran Geografis
Kesuburan dan peta topografi
Kemiringan dan ketinggian tanah
Iklim
Curah hujan dan kelembaban
Prakiraan musim hujan dan kemarau
Flora dan Fauna
Jenis tanaman
Jenis hewan (ternak dan liar)
Lingkungan buatan
Sarana Olah Raga
Saranan Rekreasi
Lingkungan pemukiman
DIMENSI POPULASI
Ukuran
Jumlah Penduduk : ………. Jiwa
Laki-laki : ……….. jiwa (……%)
Perempuan : ……….. jiwa (……%)
Jumlah kepala Keluarga : ………. KK
Kepadatan
Perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah keseluruhan
Perbandingan jumlah penduduk dengan luas wilayah pemukiman
Distribusi penduduk berdasarkan kelompok umur dan jenis kelamin:
NO
Kelompok Umur
L
P
Jumlah
%
1
2
Jumlah
Disribusi penduduk menurut tingkat pendidikan
No
Tinkat Pendidikan
Jumlah
%
1
2
Jumlah
Distribusi penduduk menurut Mata Pencaharian
No
Mata Pencaharian
Jumlah
%
1
2
Jumlah
Budaya Penduduk
Latar Belakang budaya / etnik penduduk
Sejarah Budaya Penduduk
Mobilitas Penduduk
Jenis Kependudukan (penduduk menetap /penduduk sementara
Pemanfaatan waktu oleh penduduk (berdasarkan struktur keluarga & berdasarkan jenis pekerjaan)
FOMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Nama Kepala Keluarga : …………………………………..
Status : …………………………………..
Pekerjaan : …………………………………..
Alamat Lengkap : ………………………………………………………………..
I. KEPENDUDUKAN
Daftar Nama anggota keluarga yang tinggal berdasarkan lamanya tinggal :
No
Nama KK &
Anggota Keluarga
L/P
Golongan Umur
Hub. Dgn
Kep. Kel.
Pendidikan
Pekerjaan
Thn
usia
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1. Apakah ada anggota keluarga yang pindah dalam satu tahun ini ?
a. Ya B. Tidak
Bila Ya, sebutkan : …….Orang.
2. Apakah ada anggota keluarga yang baru dalam satu tahun ini ?
a. Ya. B. Tidak.
Bila Ya, Sebutkan : ……Orang
II. STATUS KESEHATAN
A. Kesakitan
1. Daftar nama anggota keluarga yang sakit satu bulan yang lalu
No
Nama
Keluhan/
penyakit
Pengobatan
Tidak berobat
Kader
Dukun
Dokter/
Mantri
Pkm/RS
Keterangan : jenis penyakit termasuk Jiwa, kurang Gizi dan kecacatan
2. Apakah ada Lansia dikeluarga ini
a. Ya. b. Tidak
3. Apakah Penyakit yang sering diderita oleh lansia
a. Rematik b. Gastritis
c. Hypertensi d. Gangguan pendengaran
e. Lain-lain
4. Memiliki kartu Sehat / Jamkesmas
a. Ya B. Tidak.
B. Kematian.
Daftar anggota keluarga yang meninggal dalam periode satu tahun terakhir:
No
Nama
Umur
Pengotan
Sebab Kematian
Keterangan : Apabila yang meninggal bayi, maka ukuran waktu meninggal dalam hari
III. UPAYA PELAYANAN KESEHATAN
Kesehatan ibu dan anak.
Kehamilan.
a). Nama Anggota Keluarga yang Hamil :……..
b). Kehamilan Ke :
a. I b. II. c. III. d. IV. e. > IV
c) Umur Kehamilan : …… bulan
d) Apakah ibu Hamil sudah Memeriksakan Kehamilannya ?
a. Ya b. Tidak
e) Bila Ya, diperiksa dimana :
a. Posyandu b. Puskesmas c. Rumah Bersalin/RS
d. Dokter/Bidan praktek e. Dukun/ Paraji.
Bila tidak sebutkan alasannya : …………………………………………………………………………
f) Apakah ibu Hamil sudah diImunisasi TT :
a. Ya b. Tidak
g) Bila Ya diImunisasi dimana ?
a. Posyandu b. Puskesmas c. Rumah bersalin/RS
d. Dokter/Bidan Praktek e. Dukun/Paraji
2. Persalinan ( Umur bayi Max 11 bulan )
a) Nama ibu yang bersalin :
b) Tanggal persalinan :
c) Nama Bayi (sesuai urutan Kel.) :
d) Jenis Kelamin :
e) Yang menolong Pesalinan :
a. Dukun bayi tidak terlatih d. Paramedis/Tenaga kesehatan
b. Bidan e. Dukun bayi sedang dilatih
c. Dukun bayi terlatih f. Dokter.
f) Jarak kelahiran dengan kakanya : …….. ( dalam Bulan )
g) Apakah ibu mengalami keguguran :
a. Ya b. Tidak
h) Bila Ya terjadi pada usia kehamilan berapa.
a. 1-3 bulan b. 4-6 bulan c. 7-9 bulan d. > 9 bulan.
i) Ditolong oleh siapakah pada saat keguguran :
a. Bidan c. Perawat/ Mantri
b. Dukun Beranak d. Dokter
j) Apakah bayi sudah diperiksa kesehatannnya
a. Ya b. Tidak
k) Bila Ya Dimana
a. Posyandu b. Puskesmas c. Rumah bersalin/ RS
d. Dokter/Bidan Praktek e. Dukun.
I) Imunisasi yang sudah diberikan kepada bayi( umur maximal 12 bulan )
No.
Jenis Imunisasi
Ya
Tidak
1.
BCG
2.
DPT – HB I
3.
DPT – HB II
4.
DPT – HB III
5.
POLIO I
6.
POLIO II
7.
POLIO III
8.
POLIO IV
9.
CAMPAK
10.
HB 0 – 10 hari
Keluarga Berencana
1) Berapakah Jumlah Akseptor dalam keluarga : …………….orang
2) Jenis alat kontraepsi yang digunakan
a. Kondom b. Suntikan c. susuk. d. MOW
e. MOP f. IUD g. Pil h. lain-lain.
3) Berapa lama menggunakan alat kontrasepsi : …….bulan
4) Dimanakah mendapatkan pelayanan KB/alat kontrasepsi tersebut ?
a. Posyandu b. Puskesmas c. Rumah bersalin/RS
d. Dokter. e. Bidan Praktek f. Polindes
C. Gizi Balita ( 0 – 4 Tahun )
1). Jumlah balita yang ada dalam keluarga : anak
2). Jumlah Balita yang mempunyai KMS : anak
3). Jumlah Balita yang ditimbang bulan ini : anak
4). Cek Status Gizi anak pada KMS (melihat berat badan anak)
a. Baik b. sedang
c. Kurang d. buruk
5). Umur berapa bayi tersebut disapih (apabila ada)?
a. < 1 bulan b. 1 – 6 bulan. c. 6 bulan – 1 tahun
d. 1 – 2 tahun e. > 2 tahun
D. Kesehatan Lingkungan.
1. Apakah keluarga mempunyai usaha dibidang makanan/ minuman. ?
a. Ya. ( sebutkan)……..
b. Tidak.
2. Apakah usaha tersebut pernah diperiksa petugas kesehatan ?
a. Ya. B. tidak.
3. bila ya, Berapa kali dalam satu tahun usaha tersebut diperiksa oleh petugas kesehatan
a. 1 kali b. 2 kali c 3 kali d. 4 kali e. > 4 kali
E. P2M
1. Apakah ada anggota keluarga yang menderita demam (diduga malaria)?
a. Ya b. Tidak.
2. Apabila ada sudahkah diambil darahnya oleh petugas kesehatan untuk diperiksa
dilaboratorium Puskesmas ?
a. Ya sudah b. belum.
F. Perkesmas.
1. Apakah anggota keluarga yang sakit mendapat perawatan dirumah.
a. Ya. Nama Penderita :….
Jenis penyakit :…
Dirawat : a. Dirumah oleh keluarga,
b. Dirumah oleh petugas kesehatan
b. Tidak.
2. Berapa kali petugas kesehatan mengunjungi penderita selama sakit ?
a. 1 kali b. 2 kali c. 3 kali
d. 4 kali e. > 4 kali..
G. Laboratorium
1. Apakah ada anggota keluarga yang diperiksa dilaboratorium Puskesmas
a. Ya. B. Tidak ada
2. Apakah jenis pemeriksaan ?
A. Urine b. Tinja
c. Darah d. Lain-lain…..
IV. PERILAKU TERHADAP KESEHATAN
A. Kebiasaan mandi dan gosok GIGI.
1). Berapa kali anggota keluarga mandi dalam sehari
a. tidak pernah b. 1 kali c. 2 kali
d. 3 kali e. > 3 kali.
2. Dimana anggota keluarga mandi ?
a. Kamar mandi sendiri b. pancuran/belik
c. kamar mandi umum d. Kolam. e. Sungai.
3). Apakah waktu mandi menggunakan sabun ?
a. Ya. b. Tidak.
4). Apakah anggota keluarga gosok gigi ?
a. Ya b. Tidak.
5). Apakah anggota keluarga menggosok gigi menggunakan pasta gigi ?
a. Ya. b. Tidak
6). Berapa kali anggota keluarga menggosok gigi dalam sehari
a. Tidak pernah b. 1 kali c. 2 kali
d. 3 kali e. 4 kali f. > 4 kali
7). Apakah jumlah sikat gigi sama dengan anggota keluarga ?
a. Ya b, Tidak.
B. Kebiasaan buang air besar.
Dimanakah anggota keluarga buang air besar ?
a. Angsatrin b. Jumbleng/jemplung
c. Kolam/sungai/laut d. Sembarang tempat.
C Kebiasaan mengambil air minum
1). Dimanakah anggota keluarga mengambil air minum ?
a. mata air/sungai b. sumur keluarga
c. Sumur umum d. PAM
2). Apakah air dimasak sebelum diminum ?
a. Ya. b. Tidak. C. kadang-kadang
D. Kebiasaan ganti pakaian.
1).Berapa kali anggota keluarga mengganti pakaian kerja/ sekolah
a. Tiap hari b. tiap 2 hari sekali
c. Tiap 3 hari sekali d. > 3 hari
2). Berapa kali anggota keluarga mengganti pakaian harian ?
a. 1 kali b. 2 kali c. > dar 2 kali
E. Kebersihan rumah
1). Dalam sehari berapa kali membersihkan rumah ?
a. 1 kali. B. 2 kali c. > dari 2 kali d. tidak teratur
2). Berapa kali membersihkan sarang laba-laba ?
a. < dari sebulan sekali b. tidak tentu
c. sebulan sekali d. seminggu sekali.
3). Berapa kali membersihakan tempat penanpungan air.
a. Tiap hari b. Tidak tentu
c. sebulan sekali d. seminggu sekali.
F. Pantangan makan dan minum
1). Apakah ada pantangan makan dan minum bagi ibu hamil atau melahirkan ?
a. Ya. (sebutkan )………..
b. Tidak
2). Apakah ada pantangan bagi bayi atau anak ?
a. Ya (sebutkan)………..
b. Tidak.
G. Keluarga sadar GIZI
1). Makanan pokok…………..
2). Apakah jenis lauk yang dimakan ?
a. Protein hewani b. Protein Nabati c. Campuran
3). Apakah ada sayuran dalam menu makanan ?
a. Selalu ada b. Kadang-kadang c. Tidak ada
4). Apakah ada buah-buahan ?
a. Selalu ada b. Kadang-kadang c. Tidak ada
5). Apakah keluarga mengkonsumsi susu ?
a. Selalu ada b. Kadang-kadang c, Tidak ada
6). Berapa kali kebiasaan makan dalam sehari ?
a. 1 kali sehari b. 2 kali sehari
c. 3 kali sehari d. Tidak tentu
7). Bagaiman cara menghidangkan makanan ?
a. Tertutup b. Terbuka c. kadang-kadang.
8). Apakah ada pantangan makan dalam keluarga ?
a. Ada b. Tidak.
9). Bagaiman kebiasaan mencuci sayuran ?
a. Tidak dicuci b. dipotong baru dicuci
c. Dicuci baru dipotong.
10). Apakah keluarga biasa menggunakan garam beryodium dalam makanan sehari-
hari
a. Ya. b. Tidak.
11). Apakah ibu hanya memberi ASI sampai berumur 6 bulan
a. Ya. b. Tidak.
V. LINGKUNGAN?
Perumahan ( lingkungan Fisik )
1. Bagaimana keadaan Ventilasi ?
a). Apakah tinggi eternit/langit-langit dari lantai minimal 2,4 m
a. Ya. b. Tidak
b). Apakah terdapat lobang angin/Jendela ?
a. Ya b, Tidak
c). Apakah Lusa jendela > 10 % dari luas lantai
a. Ya b. Tidak
d). Apakah didalam ruangan terasa sejuk ?
a. Ya b. tidak
e). Apakah didalam rumah tersa panas ?
a. Ya b. Tidak
f). Apakah didalam rumah terasa pengap ?
a. Ya b. Tidak
g). Apakah terdapat jendela rumah ?
a. Ada, dibuka b. Ada ditutup. C. Tidak ada.
h). Apakah terdapat genting kaca dalam rumah ?
a. Ada b. Tidak ada
2. Jamban.
a). Bagaiman kondisi fasilitas MCK
a. Baik b. Buruk
b). Apakah keluarga memiliki MCK
a. Ya. b. Tidak
c). Berapakah keluarga yang mempunyai MCK
a. 1 buah b. > dari 1
d). Bagaimana jenis MCK ?
a. Didalam rumah b. diluar Rumah.
3. Berapa jarak sumber air dengan MCK
a. > dari 10 meter b. < dari 10 meter
4. Bagaimana sistem pembuangan air kotor ?
a. SPAL Sistem peresapan tertutup. b. Sistem perwsapan terbuka
c. Dibuang diselokan/sungai/kolam d. dibuang sembaranagan tanpa saluran
5. Pembuanagan sampah
Bagaiman cara pengelolaan sampah ?
a. dibakar b. ditimbun c. dibuang kesungai
d. Didaur ulang e. Diangkut dinas kebersihan f. lain-lain.
6. sumber pencemaran
a). apakah ada sumber pemcemaran dekat rumah ?
a. ada b. tidak
b). Apakah jenis pemcemaran ( polusi )
a. Limbah rumah tangga b. Limbah industri
c). Apakah jenis zat pencemar ?
a. Kimia b. Non Kimia
d). Berapa jarak dari rumah kesumber polusi ?
a. < dari 10 m b. > dar 10 m
e). Apakah ada tindakan yang telah dilakukan untuk menanggulangi masalah tersebut
a. Ya b. Tidak
f). Apakah keluarga mempunyai kandang ternak ?
a. Ya b. Tidak
g). Bagaimana keadaan kandang ternak
a. menyatu dengan rumah b. terpisah dari rumah
h). bila terpisah dari rumah, berapa jarak kandang ternak dari rumah ?
a.Menempel b. dikolong rumah
c. < dari 10 m dari rumah d. > dari 10 m dari rumah
i). Apakah terdapat lalat ?
a. Tidak ada b. ada, 1 – 5 ekor
c. ada, 6 -10 ekor d. ada > dari 10 ekor
j). Apakah terdapat nyamuk ?
a. Tidak ada b. ada, 1-5 ekor
c. ada, 6 – 10 ekor d. ada, > dari 10 ekor.
7. Apakah keluarga mempunyai pekarangan rumah ?
a. Ya b. tidak
8. Apakah ada pemanfaatan pekarangan Rumah ?
A Ya b. Tidak.
Label:
Kesehatan
|
8
komentar
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
ASKEP KELUARGA
KELUARGA
adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. (uu. No 10, 1992)
adalah kumpulan dua orang / lebih hidup bersama dg keterikatan aturan dan emosional, dan setiap individu punya peran masing-masing (friedman 1998)
adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. (uu. No 10, 1992)
adalah kumpulan dua orang / lebih hidup bersama dg keterikatan aturan dan emosional, dan setiap individu punya peran masing-masing (friedman 1998)
Kesimpulan :
- unit terkecil dari masy
- dua orang / lebih
- ikatan perkawinan dan pertalian darah
- hidup dalam satu rumah tangga
- asuhan kepala rt
- berinteraksi
- punya peran masing2
- pertahankan suatu budaya
CIRI-CIRI KLG :
Diikat tali perkawinan
Ada hub darah
Ada ikatan batin
Tanggung jawab masing –masing
Ada penagmbil keputusan
Kerjasama
Interaksi
Tinggal dalam suatu rumah
STRUKTUR :
1. Struktur peran klg, formal dan informal
2. Nilai/norma klg, norma yg diyakini oleh klg. Berhub. Dg kesehatan
3. Pola komunikasi klg, bgm komunikasi ortu-anak, ayah ibu, & anggota lain
4. Struktur kek. Klg, kemamp. Mempengaruhi dan mengendalikan orlain. U/ kesehatan
CIRI –CIRI STRUKTUR KLG :
Terorganisasi , bergantung satu sama lain
Ada keterbatasan ,
Perbedaan dan kekhususan, peran dan fungsi masing-masing
STRUKTUR KELUARGA (IKATAN DARAH) :
Patrilineal, klg sedarah terdiri sanak saudara sedarah dlm beberapa generasi , dimana hub. Itu berasal dari jalur ayah
Matrilineal, klg sedarah terdiri sanak saudara sedarah dlm beberapa generasi , dimana hub. Itu berasal dari jalur ibu
Matrilokal, suami istri tinggal pada klg sedarah istri
Patrilokal, suami istri tinggal pada klg sedarah suami
Klg kawinan, hub. Suami istri sebagai dasar bagi pembinaan klg dan sanak saudara baik dari pihak suami dan istri
PEMEGANG KEKUASAAN
Patriakal, dominan dipihak ayah
Matriakal, dominan di pihak ibu
Equalitarian , ayah dan ibu
PERANAN KELUARGA :
Peranan ayah, pencari nafkah, prndidik, pelindung, rasa aman, sbg kk, anggota masy
Peranan ibu, mengurus rt, pengasuh/pendidik anak, pencari nafkah tambahan, anggota masy
Peran anak, peran psikososial sesuai tk perkemb. Baik mental fisik sosial dan spiritual.
TYPE KELUARGA (SCR TRADISIONAL)
Keluarga inti (nuclear family) terdiri: ayah , ibu dan anaknya dari keturunannya atau adopsi
Keluarga besar (extended family) keluarga inti + anggota klg lain yg masih ada hub. Darah. (kakek, nenek , paman, bibi)
TYPE KELUARGA (SCR TRADISIONAL)
Keluarga inti (nuclear family) terdiri: ayah , ibu dan anaknya dari keturunannya atau adopsi
Keluarga besar (extended family) keluarga inti + anggota klg lain yg masih ada hub. Darah. (kakek, nenek , paman, bibi)
TUGAS PERKEMBANGAN SESUAI DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN (DUVAL)
(SOCIOLOGICAL PERSPECTIVE)
Keluarga baru menikah
- membina hub. Intim
- bina hub, dg klg lain: teman dan kelompok sosial
- mendiskusikan rencana punya anak
Klg. Dg anak baru lahir
- persiapan mjd ortu
- adaptasi klg baru , interaksi klg, hub. Seksual
Klg dg anak usia pra sekolah
- memenuhi kebut. Anggota klg : rumah, rasa aman
- membantu anak u/ bersosialisasi
- mempertahankan hub yg sehat klg intern dan luar
- pembag tanggung jawab
- kegiatan u/ sti,ulasi perkemb. Anak
4. Klg dg anak usia sekolah
- membantu sosialisasi anak dg lingk luar
- mempertahankan keintiman pasangan
- memenuhi kebut. Yg meningkat
5. Klg dg anak remaja
- memberikan kebebasan seimbang dan bertanggug jawab
- mempertahankan hub. Intim dg klg
- komunikasi terbuka : hindari, debat, permusuhan
- persiapan perub. Sistem peran
6. Klg mulai melepas anak sebagai dewasa
- perluas jar. Klg dari klg inti ke extended
- pertahnakan keintiman pasanagan
- mabantu anak u/ mandiri sbg klg baru
- penataan kembali peran ortu
7. Klg usia pertengahan
- pertahankan keseh. Individu dan pasangan usia pertengahan
- hub. Serasi dan memuaskan dg anak- anaknya dan sebaya
- meningkatkan keakraban pasangan
8. Keluarga usia tua
- pertahankan suasana saling menyenangkan
-adapatasi perubahan : kehil.pasangan,kek. Fisik,penghasilan
- pertahankan keakraban pasangan
- melakukan life review masa lalu
8. Keluarga usia tua
- pertahankan suasana saling menyenangkan
-adapatasi perubahan : kehil.pasangan,kek. Fisik,penghasilan
- pertahankan keakraban pasangan
- melakukan life review masa lalu
KELOMPOK KLG. DI INDONESIA
Berdasar sosek dan kebut. Dasar
PRASEJATERA,
belum dpt memenuhi kebut dasar minimal :
pengajaran agama, sandang, papan, pangan, kesehatan atau klg belum dapat memenuhi salah satu /lebih indikator ks tahap i
KELUARGA SEJAHTRA (KS I)
telah dapat memenuhi kebut. Dasar scr minimal, tetapi blm dapat sosial psikologis, pendidikan, kb, interaksi lingk.
indikator :
- ibadah sesuai agama
- makan 2 kali sehari
- pakain berbeda tiap keperluan
- lantai bukan tanah
- kesehatan : anak sakit, ber kb, pus dibawa kesarana keseh.
3. KS II
indikator
- belum dapat menabung
- ibadah (anggota klg) sesui agama
- makan 2 kali sehari
- pakaian berbeda
- lantai bukan tanah
- kesehatan (idem)
- daging/ telur minimal 1 kali seminggu
- Pakaian baru setahun sekali
- Luas lantai 8 m 2 per orang
- Sehat 3 bulan terakhir
- Anggota yg berumur 15 tahun keatas punya penghasilan tetap
- Umur 10 – 60 th dapat baca tulis
- Umur 7-15 th bersekolah
- Anak hidup 2 /lebih . Klg masih pus saat ini berkontrasepsi
4. KS III
indikator :
- belum berkontribusi pd masyarakat
- ibadah sesuai agama
- pakain berbeda tiap keprluan
- lantai bukan tanah
- kesehatan idem
- anggota melaks. Ibadah…
- daging/telur seminggu sekali
- memperoleh pakaian baru dalam satu th terakhir
- luas lantai 8 m2 perorang
- anggota klg sehat dalm 3 bl terakhir
- klg berumur 15 th punya penghasilan tetap
- baca tulis latin 10 –60 th
- usia 7-15 bersekolah
- anak hidup 2/ lebih, pus saat ini ber kb
- upaya meningk agama
- klg punya tabungan
- makan bersama sehari sekali
- ikut keg. Masyarakat
- rekreasi 6 bl sekali
- informasi dari mass media
- menggunakan transportasi
5. KS TAHAP III PLUS
- dpt memenuhi seluruh kebutuhannya : dasar, sosial,pengembangan, kontribusi pd masy.
- indikator ks iii + (ditambah)
- memberikan sumb. Secara teratur pd masy
- aktif sbg pengurus yayasan / panti
Indicator gakin :
- Tak bisa makan 2 kali sehari atau lebih
- Tdk daging/ikan /telur / minggu sekali
- Tdk pakaian beda tiap aktifitas
- Tdk pakain baru, satu stel /tahun
- Lantai mayoritas tanah
- Lantai kurang dari 8 meter persegi untuk setiap penghuni
- Tdk ada anggota umur 15 tahun berpenghasilan tetap
- Anak sakit/pus ingin kb tak mampu ke yankes
- Anak 7-15 tahun tak berekolah
KESIMPULAN FUNGSI DIATAS :
Asih, kasih sayang , perhatian, rasa aman kegangatan pd anggota klg shg dapat tumbang sesuai usia
Asuh, perawatan agar selalu sehat fisik mental spiritual
Asah, kebut. Pendidikan anak, untuk masa depan
FUNGSI KLG :
Afektif, mengajarkan segala sesuatu u/ persiapan klg berhub. Dg orlain.
Sosialisasi mengembangkan + berkehidupan sosial sbl meninggalkan rumah
Reproduksi, mempertahankan generasi, kelangsungan hidup
Ekonomi, memenuhi kebut. Klg, meningkatk., penghasilan
Peraw. Kesehatan, merupakan tugas klg mempertahankan keadaan sehat
Pendidikan,
Religius
Rekreasi
TUGAS KELUARGA DIBID. KESEHATAN (SBG. ETEOLOGI MASALAH)
Mengenal masalah keseh. Klg
Memutuskan tind keseh. Yg tepat bagi klg
Merawat klg yg mengalami gangg keseh.
Memodifikasi ling. U/ menjamin keseh. Klg
Memanfaatkan fas. Yankes. Di sekitarnya
KELUARGA SBG SISTEM
klg merupakan sistem sosial yg terdiri kumpulan 2 /lebih yg punya peran sosial yg berbeda dengan ciri saling berhub. Dan tergantung antar individu
Alasan klg sbg sistem :
Klg punya subsistem : anggota, fungsi, peran aturan , budaya
Saling berhub dan ketergantungan
Unit terkecil dari masy. Sbg suprasistem
Komponen sistem keluarga
Input, anggota klg, struktur, fungsi, aturan, ling, budaya, agama
Proses, proses pelaksanaan fungsi klg
Out put, hasil berupa perilaku : sosial, agama, kesh,
Feedback, pengontrol perilaku keluarga
KARAKTERISTIK KLG SEBAGAI SISTEM
Sistem terbuka, sistem yg punya kesempatan dan mau menerima / memperhatikan lingk. Sekitar
Sistem tertutup, kurang punya kesempatan, kurang mau menerima /memberi perhatian pada lingk. Sekitar
STANDAR PRAKTIK KLG PPNI :
Standar praktik profesional
stndar i : pengkajian
standar ii : diagnosis
standar iii : perencanaan
standar iv : pelaks. Tind.
standar v : evaluasi
2. Standar kinerja profesional
Standar i : jaminan mutu
Standar ii : pendidikan
Standar iii : penilaian prestasi
Standar iv : kesejawatan
Standar v : etik
Standar vi : kolaborasi
Standar vii ; riset
Standar ix : pemnafaatan sumber
PENDAHULUAN
tujuan khusus adalah u/ mencapai kemampuan klg :
1. Mengenal mas kes klg
2. Memutuskan tindakan
3. Melakukan tindakan
4. Memelihara dan memodifikasi lingk.
5. Memanfaatkan sumber daya yg ada (puskesmas, posyandu)
Tujuan khusus askep keluarga :
Mengenal mas. Keseh. Klg
Memmutuskan tind. Yg tepat u/ ngatasi mas. Keseh klg
Melakukan tind. Peraw. Keseh. Pd anggota yg sakit sesuai kemampuan
Memodifikasi lingk. Klg
Memanfaatkan sumber daya di masy. : puskesmas, posyandu, …
ASKEP KELUARGA
Pengkajian
Diagnosis keperawatan
Perencanaan
Implementasi
Evaluasi
PERAN DAN FUNGSI PERAWAT DALAM ASKEP KLG :
Pemberi askep
Sbg. Pendidik
Advokat
Koordinator
Kolaborator
Pembaharu
Pengelola
PERSIAPAN :
Menetapkan klg sasaran
Buat jadwal kunjungan
Siapkan perlengkapan lap.
- family folder
- maslah klien dan klg
- phn kit
- alat bantu penyuluhan
PENGKAJIAN :
Tahap yg perlu dilakukan :
1. Bhsp
- perkenalkan
- jelaskan tujuan kunjungan
2. Pengk. Awal : terfokus
3. Pengkajian lanjut (thp ke 2)
pengkajian lengkap
PENGKAJIAN :
1. Berkaitan dg keluarga
- demografi,
- lingk
- struktur dan fungsi keluarga
- stress dan koping keluarga
- perkemb. Keluarga
2. Berkaitan dg indiv sbg anggota
- fisik
- mental
- sosial
- spiritual
- emosi
DIAGNOSIS :
Berdasar “ nanda “
Gg. Proses klg
Gg. Pemeliharaan kesehatan
Nutrisi kurang /lebih
Gg. Peran
Pola eliminasi
Sanitasi kurang
Duka berkepanjangan
Konflik pengamb. Keput
Koping klg inadekuat
Gg. Manaj. Pemeliharaan rumah
Hambatan interaksi
Kurang penget.
Resiko [perub peran
Resiko trauma
Resiko pk
Ketidak berdayaan
Isolasi sosial
Dll
SCORING :
Diag. Kep (baylon –maglaya)
Prioritas diranking
Contoh :
“ resiko jatuh lansia di klg bapak rr b/d. Ketidakmamp[uan menyediakan lingk. Aman”
DIAGNOSIS
PERENCANAAN
PELAKSANAAN
EVALUASI (LIHAT DI FORMAT)
DAFTAR DIAGNOSIS KEP KLG NANDA:
A. Lingkungan
Kerusakan penatalaksanaan rumah (kebersihan)
Resiko cedera
Resiko infeksi
B. Struktur komunikasi
Kerusakan komunikasi
C. Struktur peran
Isolasi sosial
Perub. Dlm proses klg (ada yg sakit)
Berduka disfungsional
Potensial pening mjd ortu
Perub penamp. Peran
Gangg. Citra tubuh
D. Afektif
Resiko tindakan kekerasan
Perub proses keluarga
Koping klg tak efektif
E. Sosial
Perilaku mencari bant. Kes
Konflik peran ortu
Perub pertukem
Perub pemel. Kesh
Kurang penget
Isolasi sos
Ketidak patuhan
Gangg identitas pribadi
F. Fungsi perawat klg
Perilaku mencari pertol kesh
Ketidak efektifan penatalaks. Terapeutik klg
Resiko penyebaran infeksi
G. Strategi koping
Potensial peningk koping klg
Koping klg tak efektif
Resiko tindakan kekerasan
CONTOH FORMAT ASKEP KELUARGA
ASKEP KELUARGA (contoh format)
BY : WS
A. Pengkajian
I. Data Umum
1.Nama kk : Bapak KR (70 Th)
2.Alamat : Rowoasri , RT 2 , RW 7 , Rowokangkung , Lumajang
3.Pekerjaan kk : Tani
4.Pendidikan kk : SD
5.KOMPOSISI KELUARGA
No
Nama
Jk
Hub dg KK
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Status kes
1
Ny. Ab
P
Istri ke 3
36
Smp
Ibu RT
Sehat
2
Ac
L
Anak
17
Smp
Masih sekolah
Sehat
3
Har
P
Anak
11
Sd
Masih sekolah
Sehat
4
Za
L
Anak
4
Belum sekolah
-
Sehat
Immunisasi
Lengkap +
Genogram (lihat cara membuat genogram )
Aturan : lebih tua sebelah kiri , umur anggota klg ditulis pada simbol laki-laki atau perempuan,tahun dan penyebab kematian ditulis disebelah simbol laki-laki atau perempuan
35
25
LAKI PEREMPUAN SERUMAH
MENIKAH
CERAI
ANAK KANDUNG
PISAH
KLIEN
ANAK KEMBAR
KLIEN
ANAK ANGKAT
MENINGGAL
ABORSI
6. type keluarga : keluarga inti
7.suku : jawa
8. Agama : islam
9.status social : Rp. 500.000,- per bulan . menurut keluaarga tidak cukup
10. rekreasi : menonton televisi, silaturohmi keluarga, kadang rekreasi di tempat terbuka
II. Riwayat Tahap Perkembangan
1. tahap perkemb.klg : keluarga dg anak usia remaja
2. tahap klg yang belum terpenuhi : tidak ada ug belum terpenuhi, namun tugas klg yg belum dapat dicapai saat ini adalah memberi figur yg baik bagi anakl remaja.
3. riwayat kesehatan keluarga : tdk ada peny keturunan, P. KR terkena bronkhitis kronik,
Sering kumat berobat ke dr swasta, bu KR sehat , pak
KR perokok, 1-2 batang perhari, anak tertua perokok
Juga ,
4. Riwayat kesehatan klg sebelumnya : 2 tahun sudah didiagnosis Bronkhitis kronik
III. Keadaan Lingkungan
1. Karakterisitik rumah :
luas rumah lebar 4 M , panjang 12 M , terdiri 2 kamar tidur, 1 musholla
1 km mandi dan wc ( tidak adaSeptik Thank) , ruang tamu, dan dapurnya memanfaatkan pojok
Dari lorong,
- type bangunan : lantai dari plester
- ventilasi : sinar matahari kurang masuk, jendela hanya 1 (0,75 x 1,2 M)
Jendela kamar tak ada karena mepet dg tetangga
- kebersihan ruang : banyak barang numpuk tak teratur , masak dg kayu bakar
- sumber air : dari PAM
- denah rumah
Dapur
Ruang tamu
2. Karakteristik komunitas
Tetangga membantu berobat ke dokter praktik
Tengga dan sekitarnya peduli pada kesehatan pak KR
3. Interaksi dengan komunitas ]
Pengajian aktif, aktif kuimpul di masyarakat
4. Sistem pendukung keluarga
Yg merawat pak KR hanya istrinya saja, biaya minim, jarak rumah dengan puskesmas 500 meter, oleh karena sekarang lebih banyak berobat ke tabib
IV. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Musyawaroh, tapi kadang pak KR suka marah pada anaknya jika tidak patuh
2. Struktur Peran
Pak KR merasa tetap sebagai kepala keluarga dan ber TJ, meskipun sekarang sakit , bu KR menjual kerupuk untuk menopang kekurangan kebutuhan 15 .000/ perhari
3. Norma Keluarga
Menyesuaikan dengan nilai agama yg dianut dan norma yg ada, percaya penyakitnya bisa di obati, dan penyakitnya tidak ada hubunganny dengan guna-guna.
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Pak Kr sering menegur anaknya jika diperingatklan ibunya tidak mau, saling menghormati antar anggota keluarga,
2. Fungsi Sosial
Keluarga mengajarkan agar berperilaku yang baik dengan tetannggga dan lingk. Sekitar , hidu berdampingna dan merasa tentram.
3. Fungsi Keperawatan Kesehatan
Jika sakit mencari bantuan ke pelayanan kesehatan terdekat, yang merawat pak KR saat ini bu KR, pemanfaatan yankes masih kurang karena pak KR tidak emmeiliki penghasilan tetap.
4. Fungsi reproduksi
Tidak ingin punya anak lagi, tidak ikut KB, hubungan suami istri masih, tetapi jarang sekali.
5. Fungsi Ekonomi
Penghasilannya tak menentu apalagi pak KR yang sakit, saat ini keluarga dicukupi dari penghasilan yang lain.
VI. Stress Dan Koping Keluarga
1. Stressor yang dimiliki
Sejak 6bulan yg lalu, sakit bronkhitisnya kumat, dan tidak dapat bekerja lagi, anak-anaknya butuh biaya u/ sekolah
2. Kemampuan keluarga Berespon thd stressor
Pasrah padak ondisiny sekarang, dianggap sebagai cobaaan dan berharap anak tertuanya bekerja lebih giat u/kebut. Keluarga
3. Strategi Koping yang dilakukan
Keluarga menerima ini apa adanya dan selalu melibatkan anak teruanya u/ pengambilan kepeutusan
4. Strategi adaptasi yang disfungsi
Sering marah pada anak tertuanya jika merokok terus dan dianjurkan mencari alternatif pengobatan lain.
VII. Pemeriksaan fisik
Sasaran terutama pada yang mempunyai maslah kesehatan (sakit) dengan metode Head to toe
VIII. Harapan Keluarga
Berharapmendapat bantuan seperti yang dikatakan oleh tetangganya , yaitu kartu sehat sehingga dapat berobat secara rutin di Puskesmas.
B. Diagnosis Keperawatan Keluarga
1. Analisa Data
Data (sign- symptom)
Masalah (P)
Penyebab (E)
Data subyek
- pak KR terkena Bronkhitis kronik sejak 2 tahun
- sejak 6 bulan kumat shg di rumah saja
Data obyektif
- lingkungan rumah kurang sehat : barang bertumpuk-tumpuk ,kotor , ventilasi kurang dll
- Hasilpmx fisik : …………………..
Resiko serangan berulang pada
P. KR
Lingk. Yg tidak adekuat
5 tugas
2. Rumusan Diagnosis Keperawatan
Resiko tinggi serangan berulang yang dialami oleh pak KR b/d ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan atau (eteologi yang lain) ketidakmampuan keluarga merawat pakKR yang sedang saklit.
P (NANDA) yang b/d E (ketidakmampuan keluarga – sesuai 5 TUGAS KELUARGA) ,
sign /symptom takperlu ditulislagi
NO
KRITERIA
SKOR
BOBOT
JUML
1
2
3
4
SIFAT MASALAH
SKALA :
- TIDAK/KURANG SEHAT
- ANCAMAN
- KEADAAN SEJAHTERA
KEMUNGK. MAS DAPAT DIUBAH :
- MUDAH
- SEBAGIAN
- TIDAK DAPAT
POTENSI MAS. U/ DICEGAH
- TINGGI
- CUKUP
- RENDAH
MENONJOLNYA MASALAH
- BERAT, SEGERA
- ADA MASALAH TAPI TAK perlu SEGERA ditangani
- MASALAH TAK DIRASAKAN
3
2
1
2
1
0
3
2
1
2
1
0
1
2
1
1
?
?
?
?
PENENTUAN PRIORITAS SESUAI DENGAN SKALA :
KRITERIA PERTAMA, PRIORITAS UTAMA PADA : TIDAK/ KURANG SEHAT KARENA PERLU TINDAKAN SEGERA
KRITERIA KEDUA, MENGACU PD :
- PENGET DAN TEHNOLOGI U/ MENGATASI MAS KLG
- SUMBER DAYA KLG FISIK , KEUANGAN, TENAGA
- SUMEBR DAYA PERAWAT, : KAP (PENGET, AFEKTIF DAN PSIKOMOTOR)
- SUMBER DAYA LINGK. : FASILITAS, ORGANISASI, DAN DUKUNGAN
KRITERIA KETIGA
- KEPELIKAN MASALAH
- LAMANYA MASALAH
- TINDAKAN YG SEDANG DIJALANKAN
- KELOMPOK YG BERESIKO U/ DICEGAH AGAR TIDAK AKTUAL DAN PARAH
KRITERIA KEEMPAT, PERSEPSI KLG THD MASALAHNYA
3. skoring penentuan prioritas DX keperawatan keluarga
contoh : RESIKO JATUH LANSIA DI KLG BAPAK Rr BD. KETIDAKMAMP[UAN MENYEDIAKAN LINGK. AMAN
No dx
Kriteria
Skor
Pembenaran
4. prioritas dx keperawatan
Prioritas
Dx kep
Skor
1
RESIKO JATUH LANSIA DI KLG BAPAK Rr BD. KETIDAKMAMP[UAN MENYEDIAKAN LINGK. AMAN
3 1/3
2
2 ½
3 dst
2 , DST
<!--[if !supportLists]–>C. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga
Nama KK : KR
Alamat : kd. Jajang
NO DX
TUJUAN
KRITERIA
STANDAR
INTERVENSI
1
Setelah dilakukan tindkep. Tidak tjd resiko serangan berulang pada pak KR selama di rumah
(boleh jangka pendek dan jk panjang )
KAP
Pengetahuan
Sikap
Psikomotor
Penget :
keluarga dapat menyebutkan …..
sikap :
klg mampu memutuskan u/menyediakan sarana yg aman …
psikomotor :
keluarga memodifikasi lingkungan sehat
Rencana tindakan (intervensi):
1. mendiskusikan ……..
2. menjelaskan ………
3. mengajarkan ……
4. bersama keluarga ………
5. dll
D. Implementasi dan evaluasi
Implementasi
Tanggal dan waktu
No dx
Implementasi
1 januari 2006
1
…………..
Rencana kegiatan pada askep keluarga yang berhub dg penkes memerlukan SAP
Format evaluasi formatif
Tanggal dan waktu
No dx
Evaluasi
1 januari 2006
1
S. klg mengatakkan bahwa masihkurang mengerti tentang …….
O. klg dapat menjawab pertanyaan ……,belum bisamenjawab pertanyaan tentang ……..
A. implementasi yg dilaks.dg metode cermah belum dimengertioleh klg , perlu metode lain….
P. berikan pendidikan ulang , dg metode lain….
Format evaluasi sumatif
Tanggal dan waktu
No dx
Evaluasi
1 januari 2006
1
S. klg mengatakkan bahwa masihkurang mengerti tentang …….
O. klg dapat menjawab pertanyaan ……,belum bisamenjawab pertanyaan tentang ……..
A. masalah belum teratasi
P. lanjutkan intervensi ,perlu bantuan LSM yang peduli akan kesehatan
KELUARGA
adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. (uu. No 10, 1992)
adalah kumpulan dua orang / lebih hidup bersama dg keterikatan aturan dan emosional, dan setiap individu punya peran masing-masing (friedman 1998)
adalah unit terkecil masyarakat, terdiri dari suami istri dan anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. (uu. No 10, 1992)
adalah kumpulan dua orang / lebih hidup bersama dg keterikatan aturan dan emosional, dan setiap individu punya peran masing-masing (friedman 1998)
Kesimpulan :
- unit terkecil dari masy
- dua orang / lebih
- ikatan perkawinan dan pertalian darah
- hidup dalam satu rumah tangga
- asuhan kepala rt
- berinteraksi
- punya peran masing2
- pertahankan suatu budaya
CIRI-CIRI KLG :
Diikat tali perkawinan
Ada hub darah
Ada ikatan batin
Tanggung jawab masing –masing
Ada penagmbil keputusan
Kerjasama
Interaksi
Tinggal dalam suatu rumah
STRUKTUR :
1. Struktur peran klg, formal dan informal
2. Nilai/norma klg, norma yg diyakini oleh klg. Berhub. Dg kesehatan
3. Pola komunikasi klg, bgm komunikasi ortu-anak, ayah ibu, & anggota lain
4. Struktur kek. Klg, kemamp. Mempengaruhi dan mengendalikan orlain. U/ kesehatan
CIRI –CIRI STRUKTUR KLG :
Terorganisasi , bergantung satu sama lain
Ada keterbatasan ,
Perbedaan dan kekhususan, peran dan fungsi masing-masing
STRUKTUR KELUARGA (IKATAN DARAH) :
Patrilineal, klg sedarah terdiri sanak saudara sedarah dlm beberapa generasi , dimana hub. Itu berasal dari jalur ayah
Matrilineal, klg sedarah terdiri sanak saudara sedarah dlm beberapa generasi , dimana hub. Itu berasal dari jalur ibu
Matrilokal, suami istri tinggal pada klg sedarah istri
Patrilokal, suami istri tinggal pada klg sedarah suami
Klg kawinan, hub. Suami istri sebagai dasar bagi pembinaan klg dan sanak saudara baik dari pihak suami dan istri
PEMEGANG KEKUASAAN
Patriakal, dominan dipihak ayah
Matriakal, dominan di pihak ibu
Equalitarian , ayah dan ibu
PERANAN KELUARGA :
Peranan ayah, pencari nafkah, prndidik, pelindung, rasa aman, sbg kk, anggota masy
Peranan ibu, mengurus rt, pengasuh/pendidik anak, pencari nafkah tambahan, anggota masy
Peran anak, peran psikososial sesuai tk perkemb. Baik mental fisik sosial dan spiritual.
TYPE KELUARGA (SCR TRADISIONAL)
Keluarga inti (nuclear family) terdiri: ayah , ibu dan anaknya dari keturunannya atau adopsi
Keluarga besar (extended family) keluarga inti + anggota klg lain yg masih ada hub. Darah. (kakek, nenek , paman, bibi)
TYPE KELUARGA (SCR TRADISIONAL)
Keluarga inti (nuclear family) terdiri: ayah , ibu dan anaknya dari keturunannya atau adopsi
Keluarga besar (extended family) keluarga inti + anggota klg lain yg masih ada hub. Darah. (kakek, nenek , paman, bibi)
TUGAS PERKEMBANGAN SESUAI DENGAN TAHAP PERKEMBANGAN (DUVAL)
(SOCIOLOGICAL PERSPECTIVE)
Keluarga baru menikah
- membina hub. Intim
- bina hub, dg klg lain: teman dan kelompok sosial
- mendiskusikan rencana punya anak
Klg. Dg anak baru lahir
- persiapan mjd ortu
- adaptasi klg baru , interaksi klg, hub. Seksual
Klg dg anak usia pra sekolah
- memenuhi kebut. Anggota klg : rumah, rasa aman
- membantu anak u/ bersosialisasi
- mempertahankan hub yg sehat klg intern dan luar
- pembag tanggung jawab
- kegiatan u/ sti,ulasi perkemb. Anak
4. Klg dg anak usia sekolah
- membantu sosialisasi anak dg lingk luar
- mempertahankan keintiman pasangan
- memenuhi kebut. Yg meningkat
5. Klg dg anak remaja
- memberikan kebebasan seimbang dan bertanggug jawab
- mempertahankan hub. Intim dg klg
- komunikasi terbuka : hindari, debat, permusuhan
- persiapan perub. Sistem peran
6. Klg mulai melepas anak sebagai dewasa
- perluas jar. Klg dari klg inti ke extended
- pertahnakan keintiman pasanagan
- mabantu anak u/ mandiri sbg klg baru
- penataan kembali peran ortu
7. Klg usia pertengahan
- pertahankan keseh. Individu dan pasangan usia pertengahan
- hub. Serasi dan memuaskan dg anak- anaknya dan sebaya
- meningkatkan keakraban pasangan
8. Keluarga usia tua
- pertahankan suasana saling menyenangkan
-adapatasi perubahan : kehil.pasangan,kek. Fisik,penghasilan
- pertahankan keakraban pasangan
- melakukan life review masa lalu
8. Keluarga usia tua
- pertahankan suasana saling menyenangkan
-adapatasi perubahan : kehil.pasangan,kek. Fisik,penghasilan
- pertahankan keakraban pasangan
- melakukan life review masa lalu
KELOMPOK KLG. DI INDONESIA
Berdasar sosek dan kebut. Dasar
PRASEJATERA,
belum dpt memenuhi kebut dasar minimal :
pengajaran agama, sandang, papan, pangan, kesehatan atau klg belum dapat memenuhi salah satu /lebih indikator ks tahap i
KELUARGA SEJAHTRA (KS I)
telah dapat memenuhi kebut. Dasar scr minimal, tetapi blm dapat sosial psikologis, pendidikan, kb, interaksi lingk.
indikator :
- ibadah sesuai agama
- makan 2 kali sehari
- pakain berbeda tiap keperluan
- lantai bukan tanah
- kesehatan : anak sakit, ber kb, pus dibawa kesarana keseh.
3. KS II
indikator
- belum dapat menabung
- ibadah (anggota klg) sesui agama
- makan 2 kali sehari
- pakaian berbeda
- lantai bukan tanah
- kesehatan (idem)
- daging/ telur minimal 1 kali seminggu
- Pakaian baru setahun sekali
- Luas lantai 8 m 2 per orang
- Sehat 3 bulan terakhir
- Anggota yg berumur 15 tahun keatas punya penghasilan tetap
- Umur 10 – 60 th dapat baca tulis
- Umur 7-15 th bersekolah
- Anak hidup 2 /lebih . Klg masih pus saat ini berkontrasepsi
4. KS III
indikator :
- belum berkontribusi pd masyarakat
- ibadah sesuai agama
- pakain berbeda tiap keprluan
- lantai bukan tanah
- kesehatan idem
- anggota melaks. Ibadah…
- daging/telur seminggu sekali
- memperoleh pakaian baru dalam satu th terakhir
- luas lantai 8 m2 perorang
- anggota klg sehat dalm 3 bl terakhir
- klg berumur 15 th punya penghasilan tetap
- baca tulis latin 10 –60 th
- usia 7-15 bersekolah
- anak hidup 2/ lebih, pus saat ini ber kb
- upaya meningk agama
- klg punya tabungan
- makan bersama sehari sekali
- ikut keg. Masyarakat
- rekreasi 6 bl sekali
- informasi dari mass media
- menggunakan transportasi
5. KS TAHAP III PLUS
- dpt memenuhi seluruh kebutuhannya : dasar, sosial,pengembangan, kontribusi pd masy.
- indikator ks iii + (ditambah)
- memberikan sumb. Secara teratur pd masy
- aktif sbg pengurus yayasan / panti
Indicator gakin :
- Tak bisa makan 2 kali sehari atau lebih
- Tdk daging/ikan /telur / minggu sekali
- Tdk pakaian beda tiap aktifitas
- Tdk pakain baru, satu stel /tahun
- Lantai mayoritas tanah
- Lantai kurang dari 8 meter persegi untuk setiap penghuni
- Tdk ada anggota umur 15 tahun berpenghasilan tetap
- Anak sakit/pus ingin kb tak mampu ke yankes
- Anak 7-15 tahun tak berekolah
KESIMPULAN FUNGSI DIATAS :
Asih, kasih sayang , perhatian, rasa aman kegangatan pd anggota klg shg dapat tumbang sesuai usia
Asuh, perawatan agar selalu sehat fisik mental spiritual
Asah, kebut. Pendidikan anak, untuk masa depan
FUNGSI KLG :
Afektif, mengajarkan segala sesuatu u/ persiapan klg berhub. Dg orlain.
Sosialisasi mengembangkan + berkehidupan sosial sbl meninggalkan rumah
Reproduksi, mempertahankan generasi, kelangsungan hidup
Ekonomi, memenuhi kebut. Klg, meningkatk., penghasilan
Peraw. Kesehatan, merupakan tugas klg mempertahankan keadaan sehat
Pendidikan,
Religius
Rekreasi
TUGAS KELUARGA DIBID. KESEHATAN (SBG. ETEOLOGI MASALAH)
Mengenal masalah keseh. Klg
Memutuskan tind keseh. Yg tepat bagi klg
Merawat klg yg mengalami gangg keseh.
Memodifikasi ling. U/ menjamin keseh. Klg
Memanfaatkan fas. Yankes. Di sekitarnya
KELUARGA SBG SISTEM
klg merupakan sistem sosial yg terdiri kumpulan 2 /lebih yg punya peran sosial yg berbeda dengan ciri saling berhub. Dan tergantung antar individu
Alasan klg sbg sistem :
Klg punya subsistem : anggota, fungsi, peran aturan , budaya
Saling berhub dan ketergantungan
Unit terkecil dari masy. Sbg suprasistem
Komponen sistem keluarga
Input, anggota klg, struktur, fungsi, aturan, ling, budaya, agama
Proses, proses pelaksanaan fungsi klg
Out put, hasil berupa perilaku : sosial, agama, kesh,
Feedback, pengontrol perilaku keluarga
KARAKTERISTIK KLG SEBAGAI SISTEM
Sistem terbuka, sistem yg punya kesempatan dan mau menerima / memperhatikan lingk. Sekitar
Sistem tertutup, kurang punya kesempatan, kurang mau menerima /memberi perhatian pada lingk. Sekitar
STANDAR PRAKTIK KLG PPNI :
Standar praktik profesional
stndar i : pengkajian
standar ii : diagnosis
standar iii : perencanaan
standar iv : pelaks. Tind.
standar v : evaluasi
2. Standar kinerja profesional
Standar i : jaminan mutu
Standar ii : pendidikan
Standar iii : penilaian prestasi
Standar iv : kesejawatan
Standar v : etik
Standar vi : kolaborasi
Standar vii ; riset
Standar ix : pemnafaatan sumber
PENDAHULUAN
tujuan khusus adalah u/ mencapai kemampuan klg :
1. Mengenal mas kes klg
2. Memutuskan tindakan
3. Melakukan tindakan
4. Memelihara dan memodifikasi lingk.
5. Memanfaatkan sumber daya yg ada (puskesmas, posyandu)
Tujuan khusus askep keluarga :
Mengenal mas. Keseh. Klg
Memmutuskan tind. Yg tepat u/ ngatasi mas. Keseh klg
Melakukan tind. Peraw. Keseh. Pd anggota yg sakit sesuai kemampuan
Memodifikasi lingk. Klg
Memanfaatkan sumber daya di masy. : puskesmas, posyandu, …
ASKEP KELUARGA
Pengkajian
Diagnosis keperawatan
Perencanaan
Implementasi
Evaluasi
PERAN DAN FUNGSI PERAWAT DALAM ASKEP KLG :
Pemberi askep
Sbg. Pendidik
Advokat
Koordinator
Kolaborator
Pembaharu
Pengelola
PERSIAPAN :
Menetapkan klg sasaran
Buat jadwal kunjungan
Siapkan perlengkapan lap.
- family folder
- maslah klien dan klg
- phn kit
- alat bantu penyuluhan
PENGKAJIAN :
Tahap yg perlu dilakukan :
1. Bhsp
- perkenalkan
- jelaskan tujuan kunjungan
2. Pengk. Awal : terfokus
3. Pengkajian lanjut (thp ke 2)
pengkajian lengkap
PENGKAJIAN :
1. Berkaitan dg keluarga
- demografi,
- lingk
- struktur dan fungsi keluarga
- stress dan koping keluarga
- perkemb. Keluarga
2. Berkaitan dg indiv sbg anggota
- fisik
- mental
- sosial
- spiritual
- emosi
DIAGNOSIS :
Berdasar “ nanda “
Gg. Proses klg
Gg. Pemeliharaan kesehatan
Nutrisi kurang /lebih
Gg. Peran
Pola eliminasi
Sanitasi kurang
Duka berkepanjangan
Konflik pengamb. Keput
Koping klg inadekuat
Gg. Manaj. Pemeliharaan rumah
Hambatan interaksi
Kurang penget.
Resiko [perub peran
Resiko trauma
Resiko pk
Ketidak berdayaan
Isolasi sosial
Dll
SCORING :
Diag. Kep (baylon –maglaya)
Prioritas diranking
Contoh :
“ resiko jatuh lansia di klg bapak rr b/d. Ketidakmamp[uan menyediakan lingk. Aman”
DIAGNOSIS
PERENCANAAN
PELAKSANAAN
EVALUASI (LIHAT DI FORMAT)
DAFTAR DIAGNOSIS KEP KLG NANDA:
A. Lingkungan
Kerusakan penatalaksanaan rumah (kebersihan)
Resiko cedera
Resiko infeksi
B. Struktur komunikasi
Kerusakan komunikasi
C. Struktur peran
Isolasi sosial
Perub. Dlm proses klg (ada yg sakit)
Berduka disfungsional
Potensial pening mjd ortu
Perub penamp. Peran
Gangg. Citra tubuh
D. Afektif
Resiko tindakan kekerasan
Perub proses keluarga
Koping klg tak efektif
E. Sosial
Perilaku mencari bant. Kes
Konflik peran ortu
Perub pertukem
Perub pemel. Kesh
Kurang penget
Isolasi sos
Ketidak patuhan
Gangg identitas pribadi
F. Fungsi perawat klg
Perilaku mencari pertol kesh
Ketidak efektifan penatalaks. Terapeutik klg
Resiko penyebaran infeksi
G. Strategi koping
Potensial peningk koping klg
Koping klg tak efektif
Resiko tindakan kekerasan
CONTOH FORMAT ASKEP KELUARGA
ASKEP KELUARGA (contoh format)
BY : WS
A. Pengkajian
I. Data Umum
1.Nama kk : Bapak KR (70 Th)
2.Alamat : Rowoasri , RT 2 , RW 7 , Rowokangkung , Lumajang
3.Pekerjaan kk : Tani
4.Pendidikan kk : SD
5.KOMPOSISI KELUARGA
No
Nama
Jk
Hub dg KK
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Status kes
1
Ny. Ab
P
Istri ke 3
36
Smp
Ibu RT
Sehat
2
Ac
L
Anak
17
Smp
Masih sekolah
Sehat
3
Har
P
Anak
11
Sd
Masih sekolah
Sehat
4
Za
L
Anak
4
Belum sekolah
-
Sehat
Immunisasi
Lengkap +
Genogram (lihat cara membuat genogram )
Aturan : lebih tua sebelah kiri , umur anggota klg ditulis pada simbol laki-laki atau perempuan,tahun dan penyebab kematian ditulis disebelah simbol laki-laki atau perempuan
35
25
LAKI PEREMPUAN SERUMAH
MENIKAH
CERAI
ANAK KANDUNG
PISAH
KLIEN
ANAK KEMBAR
KLIEN
ANAK ANGKAT
MENINGGAL
ABORSI
6. type keluarga : keluarga inti
7.suku : jawa
8. Agama : islam
9.status social : Rp. 500.000,- per bulan . menurut keluaarga tidak cukup
10. rekreasi : menonton televisi, silaturohmi keluarga, kadang rekreasi di tempat terbuka
II. Riwayat Tahap Perkembangan
1. tahap perkemb.klg : keluarga dg anak usia remaja
2. tahap klg yang belum terpenuhi : tidak ada ug belum terpenuhi, namun tugas klg yg belum dapat dicapai saat ini adalah memberi figur yg baik bagi anakl remaja.
3. riwayat kesehatan keluarga : tdk ada peny keturunan, P. KR terkena bronkhitis kronik,
Sering kumat berobat ke dr swasta, bu KR sehat , pak
KR perokok, 1-2 batang perhari, anak tertua perokok
Juga ,
4. Riwayat kesehatan klg sebelumnya : 2 tahun sudah didiagnosis Bronkhitis kronik
III. Keadaan Lingkungan
1. Karakterisitik rumah :
luas rumah lebar 4 M , panjang 12 M , terdiri 2 kamar tidur, 1 musholla
1 km mandi dan wc ( tidak adaSeptik Thank) , ruang tamu, dan dapurnya memanfaatkan pojok
Dari lorong,
- type bangunan : lantai dari plester
- ventilasi : sinar matahari kurang masuk, jendela hanya 1 (0,75 x 1,2 M)
Jendela kamar tak ada karena mepet dg tetangga
- kebersihan ruang : banyak barang numpuk tak teratur , masak dg kayu bakar
- sumber air : dari PAM
- denah rumah
Dapur
Ruang tamu
2. Karakteristik komunitas
Tetangga membantu berobat ke dokter praktik
Tengga dan sekitarnya peduli pada kesehatan pak KR
3. Interaksi dengan komunitas ]
Pengajian aktif, aktif kuimpul di masyarakat
4. Sistem pendukung keluarga
Yg merawat pak KR hanya istrinya saja, biaya minim, jarak rumah dengan puskesmas 500 meter, oleh karena sekarang lebih banyak berobat ke tabib
IV. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Musyawaroh, tapi kadang pak KR suka marah pada anaknya jika tidak patuh
2. Struktur Peran
Pak KR merasa tetap sebagai kepala keluarga dan ber TJ, meskipun sekarang sakit , bu KR menjual kerupuk untuk menopang kekurangan kebutuhan 15 .000/ perhari
3. Norma Keluarga
Menyesuaikan dengan nilai agama yg dianut dan norma yg ada, percaya penyakitnya bisa di obati, dan penyakitnya tidak ada hubunganny dengan guna-guna.
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Pak Kr sering menegur anaknya jika diperingatklan ibunya tidak mau, saling menghormati antar anggota keluarga,
2. Fungsi Sosial
Keluarga mengajarkan agar berperilaku yang baik dengan tetannggga dan lingk. Sekitar , hidu berdampingna dan merasa tentram.
3. Fungsi Keperawatan Kesehatan
Jika sakit mencari bantuan ke pelayanan kesehatan terdekat, yang merawat pak KR saat ini bu KR, pemanfaatan yankes masih kurang karena pak KR tidak emmeiliki penghasilan tetap.
4. Fungsi reproduksi
Tidak ingin punya anak lagi, tidak ikut KB, hubungan suami istri masih, tetapi jarang sekali.
5. Fungsi Ekonomi
Penghasilannya tak menentu apalagi pak KR yang sakit, saat ini keluarga dicukupi dari penghasilan yang lain.
VI. Stress Dan Koping Keluarga
1. Stressor yang dimiliki
Sejak 6bulan yg lalu, sakit bronkhitisnya kumat, dan tidak dapat bekerja lagi, anak-anaknya butuh biaya u/ sekolah
2. Kemampuan keluarga Berespon thd stressor
Pasrah padak ondisiny sekarang, dianggap sebagai cobaaan dan berharap anak tertuanya bekerja lebih giat u/kebut. Keluarga
3. Strategi Koping yang dilakukan
Keluarga menerima ini apa adanya dan selalu melibatkan anak teruanya u/ pengambilan kepeutusan
4. Strategi adaptasi yang disfungsi
Sering marah pada anak tertuanya jika merokok terus dan dianjurkan mencari alternatif pengobatan lain.
VII. Pemeriksaan fisik
Sasaran terutama pada yang mempunyai maslah kesehatan (sakit) dengan metode Head to toe
VIII. Harapan Keluarga
Berharapmendapat bantuan seperti yang dikatakan oleh tetangganya , yaitu kartu sehat sehingga dapat berobat secara rutin di Puskesmas.
B. Diagnosis Keperawatan Keluarga
1. Analisa Data
Data (sign- symptom)
Masalah (P)
Penyebab (E)
Data subyek
- pak KR terkena Bronkhitis kronik sejak 2 tahun
- sejak 6 bulan kumat shg di rumah saja
Data obyektif
- lingkungan rumah kurang sehat : barang bertumpuk-tumpuk ,kotor , ventilasi kurang dll
- Hasilpmx fisik : …………………..
Resiko serangan berulang pada
P. KR
Lingk. Yg tidak adekuat
5 tugas
2. Rumusan Diagnosis Keperawatan
Resiko tinggi serangan berulang yang dialami oleh pak KR b/d ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan atau (eteologi yang lain) ketidakmampuan keluarga merawat pakKR yang sedang saklit.
P (NANDA) yang b/d E (ketidakmampuan keluarga – sesuai 5 TUGAS KELUARGA) ,
sign /symptom takperlu ditulislagi
NO
KRITERIA
SKOR
BOBOT
JUML
1
2
3
4
SIFAT MASALAH
SKALA :
- TIDAK/KURANG SEHAT
- ANCAMAN
- KEADAAN SEJAHTERA
KEMUNGK. MAS DAPAT DIUBAH :
- MUDAH
- SEBAGIAN
- TIDAK DAPAT
POTENSI MAS. U/ DICEGAH
- TINGGI
- CUKUP
- RENDAH
MENONJOLNYA MASALAH
- BERAT, SEGERA
- ADA MASALAH TAPI TAK perlu SEGERA ditangani
- MASALAH TAK DIRASAKAN
3
2
1
2
1
0
3
2
1
2
1
0
1
2
1
1
?
?
?
?
PENENTUAN PRIORITAS SESUAI DENGAN SKALA :
KRITERIA PERTAMA, PRIORITAS UTAMA PADA : TIDAK/ KURANG SEHAT KARENA PERLU TINDAKAN SEGERA
KRITERIA KEDUA, MENGACU PD :
- PENGET DAN TEHNOLOGI U/ MENGATASI MAS KLG
- SUMBER DAYA KLG FISIK , KEUANGAN, TENAGA
- SUMEBR DAYA PERAWAT, : KAP (PENGET, AFEKTIF DAN PSIKOMOTOR)
- SUMBER DAYA LINGK. : FASILITAS, ORGANISASI, DAN DUKUNGAN
KRITERIA KETIGA
- KEPELIKAN MASALAH
- LAMANYA MASALAH
- TINDAKAN YG SEDANG DIJALANKAN
- KELOMPOK YG BERESIKO U/ DICEGAH AGAR TIDAK AKTUAL DAN PARAH
KRITERIA KEEMPAT, PERSEPSI KLG THD MASALAHNYA
3. skoring penentuan prioritas DX keperawatan keluarga
contoh : RESIKO JATUH LANSIA DI KLG BAPAK Rr BD. KETIDAKMAMP[UAN MENYEDIAKAN LINGK. AMAN
No dx
Kriteria
Skor
Pembenaran
4. prioritas dx keperawatan
Prioritas
Dx kep
Skor
1
RESIKO JATUH LANSIA DI KLG BAPAK Rr BD. KETIDAKMAMP[UAN MENYEDIAKAN LINGK. AMAN
3 1/3
2
2 ½
3 dst
2 , DST
<!--[if !supportLists]–>C. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga
Nama KK : KR
Alamat : kd. Jajang
NO DX
TUJUAN
KRITERIA
STANDAR
INTERVENSI
1
Setelah dilakukan tindkep. Tidak tjd resiko serangan berulang pada pak KR selama di rumah
(boleh jangka pendek dan jk panjang )
KAP
Pengetahuan
Sikap
Psikomotor
Penget :
keluarga dapat menyebutkan …..
sikap :
klg mampu memutuskan u/menyediakan sarana yg aman …
psikomotor :
keluarga memodifikasi lingkungan sehat
Rencana tindakan (intervensi):
1. mendiskusikan ……..
2. menjelaskan ………
3. mengajarkan ……
4. bersama keluarga ………
5. dll
D. Implementasi dan evaluasi
Implementasi
Tanggal dan waktu
No dx
Implementasi
1 januari 2006
1
…………..
Rencana kegiatan pada askep keluarga yang berhub dg penkes memerlukan SAP
Format evaluasi formatif
Tanggal dan waktu
No dx
Evaluasi
1 januari 2006
1
S. klg mengatakkan bahwa masihkurang mengerti tentang …….
O. klg dapat menjawab pertanyaan ……,belum bisamenjawab pertanyaan tentang ……..
A. implementasi yg dilaks.dg metode cermah belum dimengertioleh klg , perlu metode lain….
P. berikan pendidikan ulang , dg metode lain….
Format evaluasi sumatif
Tanggal dan waktu
No dx
Evaluasi
1 januari 2006
1
S. klg mengatakkan bahwa masihkurang mengerti tentang …….
O. klg dapat menjawab pertanyaan ……,belum bisamenjawab pertanyaan tentang ……..
A. masalah belum teratasi
P. lanjutkan intervensi ,perlu bantuan LSM yang peduli akan kesehatan
Label:
Kesehatan
|
1 komentar
Subscribe to:
Posts (Atom)