Blog Archive
My Facebook
Monday, May 30, 2011
Ibu Perfeksionis Picu Depresi Usai Melahirkan
Wanita yang memiliki anak untuk kali pertama dan ingin menjadi orangtua sempurna cenderung mengalami depresi pasca-melahirkan atau baby blues. Hal itu menurut penelitian yang dilakukan tim dari York University di Kanada.
Individu yang ingin menjadi sempurna merupakan pribadi perfeksionis. Hasil penelitian menunjukkan, jenis perfeksionisme di saat individu merasa orang lain mengharapkan mereka untuk menjadi sempurna, dikenal sebagai ‘sosial yang ditentukan perfeksionisme’. Hal itu dikaitkan dengan depresi pasca-melahirkan yang dialami wanita yang menjadi ibu untuk pertama kalinya.
Penelitian ini adalah penelitian pertama yang melihat bagaimana perfeksionisme mempengaruhi kemampuan wanita untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan setelah melahirkan. Penelitian melibatkan 100 ibu di Toronto, Kanada, yang mengisi kuesioner untuk menilai tingkat dan jenis perfeksionisme dan perasaan depresi.
“Ini menunjukkan bahwa mungkin ada beberapa ibu baru di luar sana yang tampak seperti semuanya berjalan baik, bahkan mungkin tampak sempurna. Tetapi fakta justru sebaliknya, mereka merasakan hal buruk tetapi berusaha menutupinya,” kata Gordon Flett, profesor psikologi dari York University.
Temuan ini untuk menekankan, teman dan keluarga Anda mungkin tidak menyadari bahwa pasangannya sedang menderita depresi. “Kecenderungan ini menunjukkan bahwa wanita tidak memberitahu orang lain ketika merasa buruk. Padahal sang wanita dalam kesulitan, dan keluarga tidak tahu apa-apa,” kata Flett.
“Dan sayangnya ada beberapa kasus di mana keluarga mengatakan, ‘Kami pikir semuanya baik-baik saja’,” ujarnya menambahkan.
Individu yang ingin menjadi sempurna merupakan pribadi perfeksionis. Hasil penelitian menunjukkan, jenis perfeksionisme di saat individu merasa orang lain mengharapkan mereka untuk menjadi sempurna, dikenal sebagai ‘sosial yang ditentukan perfeksionisme’. Hal itu dikaitkan dengan depresi pasca-melahirkan yang dialami wanita yang menjadi ibu untuk pertama kalinya.
Penelitian ini adalah penelitian pertama yang melihat bagaimana perfeksionisme mempengaruhi kemampuan wanita untuk menyesuaikan diri dengan kehidupan setelah melahirkan. Penelitian melibatkan 100 ibu di Toronto, Kanada, yang mengisi kuesioner untuk menilai tingkat dan jenis perfeksionisme dan perasaan depresi.
“Ini menunjukkan bahwa mungkin ada beberapa ibu baru di luar sana yang tampak seperti semuanya berjalan baik, bahkan mungkin tampak sempurna. Tetapi fakta justru sebaliknya, mereka merasakan hal buruk tetapi berusaha menutupinya,” kata Gordon Flett, profesor psikologi dari York University.
Temuan ini untuk menekankan, teman dan keluarga Anda mungkin tidak menyadari bahwa pasangannya sedang menderita depresi. “Kecenderungan ini menunjukkan bahwa wanita tidak memberitahu orang lain ketika merasa buruk. Padahal sang wanita dalam kesulitan, dan keluarga tidak tahu apa-apa,” kata Flett.
“Dan sayangnya ada beberapa kasus di mana keluarga mengatakan, ‘Kami pikir semuanya baik-baik saja’,” ujarnya menambahkan.
Label:
Kesehatan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Mohon jangan meninggalkan SPAM dan link-link yang negatif!!
Untuk Artikel yang berumur lebih dari 20 hari akan dimoderasi oleh Admin.