Blog Archive
My Facebook
Sunday, August 14, 2011
Faktor penyebab tidak tercapainya target cakupan persalinan oleh bidan di desa KTI KEBIDANAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini derajat kesehatan Ibu dan Anak di Indonesia masih belum memuaskan. Hal ini ditandai dengan tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) yang menjadi salah satu indikator dari keberhasilan pembangunan khususnya di bidang kesehatan. Penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih lambat terlihat dari penurunan hanya 25% dari 450/100.000 kelahiran hidup pada tahun 1986 yang hanya menurun menjadi 334/100.000 kelahiran hidup. (Hadijono, 2003).
Tidak semua kehamilan berakhir dengan persalinan yang berlangsung normal, 30,7% persalinan disertai dengan komplikasi, dimana bila tidak ditangani dengan cepat dan baik dapat meningkatkan kematian ibu (Depkes. RI., 2000). Yang menjadi penyebab kematian ibu di negara berkembang yang berhubungan dengan kehamilan adalah 1) Perdarahan 40 – 60%, 2) Toksemia Gravidarum 20 – 30% dan 3) Infeksi 20 – 30% (Hartanto, 2002).
Pada tahun 1990 WHO meluncurkan strategi Making Pregnancy Safer (MPS) oleh badan-badan Internasional seperti UNFPA, UNICEF, dan WORLD Bank. Pada dasarnya MPS meminta perhatian pemerintah dan masyarakat di setiap negara untuk :
a. Menempatkan Safe Motherhood sebagai prioritas utama dalam rencana pembangunan nasional dan internasional.
b. Menyusun acuan Nasional dan standar pelayanan kesehatan maternal dan neonatal.
c. Mengembangkan sistem yang menjamin pelaksanaan standar yang lebih disusun.
d. Memperbaiki akses pelayanan kesehatan maternal dan neonatal, keluarga berencana, aborsi legal, baik publik maupun swasta.
e. Meningkatkan upaya kesehatan promotif dalam kesehatan maternal dan neonatal serta pengembalian fertilitas pada tingkat keluarga dan lingkungannya.
f. Memperbaiki sistem monitoring pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. (Saifuddin, 2001).
Di dalam rencana strategi nasional MPS di Indonesia 2001 – 2010 disebutkan bahwa dalam konteks rencana pembangunan kesehatan menuju Indonesia sehat 2010, visi MPS adalah “Kehamilan dan persalinan di Indonesia berlangsung aman, serta bayi yang dilahirkan hidup dan sehat” (Saifuddin, 2002). Salah satu sasaran yang ditetapkan adalah menurunkan AKI menjadi 125/100.000 hidup dan Angka Kematian Bayi menjadi 16/1000 kelahiran hidup. (Saifuddin, 2002)
Sembilan puluh persen kematian ibu terjadi di saat sekitar persalinan dan kira-kira 95% penyebab kematian ibu adalah komplikasi obstetri yang sering tidak dapat diperkirakan sebelumnya, maka kebijakan Departemen Kesehatan RI untuk mempercepat penurunan AKI adalah mengupayakan agar : 1) setiap persalinan ditolong atau minimal didampingi oleh bidan, dan 2) Pelayanan obstetri sedekat mungkin kepada semua ibu hamil. Salah satu upaya yang cukup mencolok untuk mencapai keadaan tersebut adalah pendidikan sejumlah 54.120 bidan yang ditempatkan di desa selama 1989 / 1990 sampai 1996 / 1997. (Saifuddin, 2001)
SDKI 1994 menyatakan bahwa angka pertolongan persalinan oleh dukun masih cukup tinggi yaitu 59,5% sedangkan pertolongan oleh tenaga kesehatan termasuk bidan 36,5%. Dari data di atas terlihat bahwa pertolongan persalinan oleh bidan masih cukup rendah.
Kejadian tingginya angka kematian dan orientasi masyarakat menuju pertolongan dukun disebabkan 2 hal penting yaitu kemiskinan dan kurangnya pengetahuan khususnya dalam bidang reproduksi wanita (Manuaba, 1998). Dominannya pertolongan pada dukun beranak terutama di daerah pedesaan sekitar 65 – 75% (Manuaba, 1998). Hal inilah yang menyebabkan tingginya AKI dan AKB di negara-negara yang sedang berkembang.
Di Kabupaten Lampung Selatan persalinan yang ditolong oleh bidan 12.933 atau 64,15% dari 20.162 persalinan pada tahun 2002, yang berarti cakupan pertolongan persalinan oleh bidan masih kurang dari target 90%. (Profil Dinas Kesehatan Lampung Selatan, 2002). Berdasarkan prasurvei yang penulis lakukan di wilayah Puskesmas Roworejo persalinan ditolong oleh bidan 502 atau 70,1% dari 716 persalinan, sedangkan di Desa Sidomulyo persalinan yang ditolong oleh bidan 42 atau 40% dari 105 persalinan. Dengan jumlah bidan desa di wilayah Roworejo adalah 8 orang sedangkan di Desa Sidomulyo ada 1 orang. Dari data di atas maka penulis tertarik untuk meneliti tentang faktor penyebab tidak terca-painya target cakupan persalinan oleh bidan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang terdapat permasalahan persalinan oleh bidan masih belum mencapai target yang seharusnya pencapaiannya 90%. Oleh karena itu dapat dirumuskan masalah penelitian : “Faktor apakah yang menjadi penyebab tidak tercapainya target cakupan oleh bidan di desa Sidomulyo?”
C. Ruang Lingkup
Dalam melakukan penelitian agar sesuai dengan rumusan masalah yang dibuat penulis ruang lingkup penelitian sebagai berikut :
1. Subyek penelitian : Semua ibu bersalin dengan tenaga non kesehatan di Desa Sidomulyo dari bulan Januari – Desember 2003.
2. Obyek Penelitian : Faktor penyebab tidak tercapainya target cakupan persalinan oleh bidan.
3. Lokasi Penelitian : Desa Sidomulyo wilayah kerja Puskesmas Roworejo.
4. Waktu Penelitian : 10 Mei 2004 s/d 14 Mei 2004
D. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk memperoleh gambaran tentang faktor penyebab tidak tercapainya target persalinan oleh bidan.
2. Tujuan Khusus
a. Diperolehnya gambaran faktor ekonomi sebagai penyebab tidak tercapainya target cakupan persalinan oleh bidan.
b. Diperolehnya gambaran faktor pendidikan sebagai penyebab tidak tercapainya target cakupan persalinan oleh bidan.
c. Diperolehnya gambaran faktor sosial budaya sebagai penyebab tidak tercapainya target cakupan persalinan oleh bidan.
d. Diperolehnya gambaran faktor bidan sebagai penyebab tidak tercapainya target cakupan persalinan oleh bidan.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi puskesmas dan bidan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan dalam rangka meningkatkan cakupan persalinan oleh bidan dalam menurunkan Angka Kematian Ibu dan bayi di Desa Sidomulyo.
2. Bagi penulis
Hasil penelitian ini sangat berguna untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam penelitian serta sebagai ilmu khususnya metodologi penelitian dalam mata kuliah yang telah diberikan.
3. Bagi Ibu dan Keluarga
Sebagai masukan agar ibu dan keluarga dapat memilih bidan sebagai tenaga penolong persalinan yang aman baik bagi ibu maupun bayinya.
Label:
Kesehatan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment
Mohon jangan meninggalkan SPAM dan link-link yang negatif!!
Untuk Artikel yang berumur lebih dari 20 hari akan dimoderasi oleh Admin.